11 Tempat Wisata Populer Dunia yang Kepenuhan Turis (2)

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

11 Tempat Wisata Populer Dunia yang Kepenuhan Turis (2)

Ahmad Masaul Khoiri - detikTravel
Selasa, 06 Mar 2018 23:55 WIB
11 Tempat Wisata Populer Dunia yang Kepenuhan Turis (2)
Foto: (CNN Travel)
Isle of Skye - Setahun terakhir terjadi peningkatan tajam kunjungan para turis ke destinasi top dunia. Para turis membanjiri jalanan dan malah tak disukai penduduk lokalnya.

Melansir CNN Travel, Selasa (6/3/2018), tidak mengherankan bila hal tersebut malah menimbulkan dilema bagi wisatawan yang merencanakan liburan mereka berikutnya. Destinasi dunia itu ada di Barcelona hingga Antartika, dan berikut daftar lengkap destinasi top dunia yang kepenuhan turis di 2018 bagian kedua:

6. Isle of Skye, Skotlandia

Foto: (CNN Travel)
Pada tahun 2017, jalanan di pulau terbesar Skotlandia ini penuh sesak oleh ribuan turis. Mereka datang menaiki mobil di jalur sempit untuk menuju Glenbrittle, tempat matahari terbenam dan merupakan ikon di Elgol dan bebatuan Old Man of Storr.

Kemacetan lalu lintas tak terelakkan. Akhirnya penghuni Skye yang cantik ini mengeluhkan kebisingan, sesak di jalan, dan bahkan turis kencing di depan umum.

Polisi menyarankan pengunjung untuk putar balik kecuali mereka sudah memesan tempat tinggal di Isle of Skye. Jika memaksa pergi, kunjungilah Isle of Skye di luar musim panas saat jumlah turis turun. Kalau tidak, traveler bisa menjelajahi Kepulauan Kecil Rum, Muck, dan Eigg.

7. Kepulauan Galapagos, Ekuador

Foto: (CNN Travel)
Melindungi habitat alami paling terkenal di dunia adalah tugas berat bagi pemerintah Ekuador. Kini ada aturan baru pembatasan pengunjung di Kepulauan Galapagos, yakni terbatas pada situs tertentu dan jalur yang ditandai saja.

Sebelum masuk, pengunjung harus menunjukkan tiket penerbangan kembali dan valid, memesan hotel atau surat dari penduduk yang mengundang mereka untuk menginap, dan kartu kontrol transit khusus. Namun, belum jelas kapan peraturan baru ini akan mulai berlaku.

Jika memaksa pergi ke Kepulauan Galapagos, pastikan untuk tetap mengikuti 14 peraturan Taman Nasional Galapagos. Kalau tidak, Islas Ballestas di Peru, di lepas pantai Pasifik dekat Pisco, bisa menjadi perjalanan yang tak terlupakan dengan adanya ribuan burung laut, penguin, singa laut, dan anjing laut di seluruh pulau.

8. Gunung Everest, Nepal

Foto: (CNN Travel)
Sherpa atau porter lokal Gunung Everest telah lama mengeluh adanya ledakan jumlah pengunjung. Kepadatan penduduk ini amat berbahaya di gunung tertinggi di dunia itu.

Setelah memiliki izin terbatas pada tahun 2015, yakni untuk pengalaman puncak tertinggi para pendaki. Nepal secara kontroversial melarang pendakian bagi orang buta, diamputasi ganda (kecuali mereka yang mendapatkan sertifikat medis), dan pendaki solo (kecuali disertai pemandu).

Pejabat setempat mengatakan pedoman baru itu telah diterapkan untuk mengurangi kecelakaan dan kematian terkait pendakian. Jika memaksa pergi, pastikan traveler memiliki banyak pengalaman mendaki dan juga memiliki banyak uang. Izin untuk mendaki Everest dari Nepal seharga USD 11 ribu atau setara Rp 151 juta. Kalau tidak, mendakilah ke Lhotse Middle, gunung tertinggi keempat di dunia yang terletak di selatan Everest dan baru dibuka bagi pengunjung sejak 2013.

9. Bhutan

Foto: (CNN Travel)
Meskipun telah menerapkan kebijakan pariwisata bernilai tinggi, namun dampaknya dinilai rendah. Turis harus membayar USD 200 atau USD 250 atau setara Rp 2,7-3,4 juta per hari tergantung pada waktunya (dengan biaya tambahan USD 40 atau setara Rp 500 ribu untuk berkelompok atau tunggal).

Ada kekhawatiran akan peningkatan kunjungan pariwisata yang mempengaruhi kerajaan kecil Himalaya di Bhutan. Warga setempat menyebut kekhawatirannya tentang dampak lingkungan terhadap ekosistem yang rapuh dan juga ketergantungan yang berlebihan pada pengunjung asing.

Jika memaksa pergi ke Bhutan, hormatilah tradisi Buddhis negara tersebut dan hindari meninggalkan sampah sembarangan. Kalau tidak, negara bagian Arunachal Pradesh, memiliki vihara-vihara kuno Buddha dan pegunungan yang menakjubkan untuk dijelajahi tanpa biaya harian yang besar.

10. Santorini, Yunani

Foto: (CNN Travel)
Ada beberapa tempat di dunia dengan pemandangan matahari terbenam seperti Santorini. Namun pulau mungil di Cyclades Yunani ini masih menjuarai hati para turis.

Hampir dua juta orang berkunjung pada tahun 2017 dan sebanyak 850.000 kapal pesiar lego di kalderanya. Para penumpangnya hanya tinggal selama beberapa jam, bukan berhari-hari.

Jumlah tersebut telah dibatasi hingga 8.000 sehari. Jika memaksa pergi ke sana, maka tinggallah di penginapan lokal. Kalau tidak, Naxos yang berada dalam kepulauan Santorini, juga memiliki perbukitan terjal dan pantai yang indah.

11. Machu Picchu, Peru

Foto: (CNN Travel)
Sekitar 5.000 orang per hari mengunjungi Machu Picchu pada tahun 2016. Jumlah itu dua kali lipat dari jumlah yang direkomendasikan oleh UNESCO.

Pemerintah Peru baru mengeluarkan batas jumlah kunjungan pada bulan Juli 2017. Sesi di pagi hari dari pukul 6 pagi sampai tengah hari dan sesi sore dari siang sampai jam 5.30.

Jika traveler memaksa pergi ke sana, disarankan untuk melakukan kunjungan antara bulan Oktober dan April. Meski musim hujan, jumlah pengunjung akan semakin rendah dan Anda berkesempatan melihat bangunan-bangunan itu tanpa keramaian. Kalau tidak, traveler bisa mengunjungi Kolombia yang jauh lebih sedikit turis sehingga lebih mudah untuk dijelajahi.
Halaman 2 dari 7
Pada tahun 2017, jalanan di pulau terbesar Skotlandia ini penuh sesak oleh ribuan turis. Mereka datang menaiki mobil di jalur sempit untuk menuju Glenbrittle, tempat matahari terbenam dan merupakan ikon di Elgol dan bebatuan Old Man of Storr.

Kemacetan lalu lintas tak terelakkan. Akhirnya penghuni Skye yang cantik ini mengeluhkan kebisingan, sesak di jalan, dan bahkan turis kencing di depan umum.

Polisi menyarankan pengunjung untuk putar balik kecuali mereka sudah memesan tempat tinggal di Isle of Skye. Jika memaksa pergi, kunjungilah Isle of Skye di luar musim panas saat jumlah turis turun. Kalau tidak, traveler bisa menjelajahi Kepulauan Kecil Rum, Muck, dan Eigg.

Melindungi habitat alami paling terkenal di dunia adalah tugas berat bagi pemerintah Ekuador. Kini ada aturan baru pembatasan pengunjung di Kepulauan Galapagos, yakni terbatas pada situs tertentu dan jalur yang ditandai saja.

Sebelum masuk, pengunjung harus menunjukkan tiket penerbangan kembali dan valid, memesan hotel atau surat dari penduduk yang mengundang mereka untuk menginap, dan kartu kontrol transit khusus. Namun, belum jelas kapan peraturan baru ini akan mulai berlaku.

Jika memaksa pergi ke Kepulauan Galapagos, pastikan untuk tetap mengikuti 14 peraturan Taman Nasional Galapagos. Kalau tidak, Islas Ballestas di Peru, di lepas pantai Pasifik dekat Pisco, bisa menjadi perjalanan yang tak terlupakan dengan adanya ribuan burung laut, penguin, singa laut, dan anjing laut di seluruh pulau.

Sherpa atau porter lokal Gunung Everest telah lama mengeluh adanya ledakan jumlah pengunjung. Kepadatan penduduk ini amat berbahaya di gunung tertinggi di dunia itu.

Setelah memiliki izin terbatas pada tahun 2015, yakni untuk pengalaman puncak tertinggi para pendaki. Nepal secara kontroversial melarang pendakian bagi orang buta, diamputasi ganda (kecuali mereka yang mendapatkan sertifikat medis), dan pendaki solo (kecuali disertai pemandu).

Pejabat setempat mengatakan pedoman baru itu telah diterapkan untuk mengurangi kecelakaan dan kematian terkait pendakian. Jika memaksa pergi, pastikan traveler memiliki banyak pengalaman mendaki dan juga memiliki banyak uang. Izin untuk mendaki Everest dari Nepal seharga USD 11 ribu atau setara Rp 151 juta. Kalau tidak, mendakilah ke Lhotse Middle, gunung tertinggi keempat di dunia yang terletak di selatan Everest dan baru dibuka bagi pengunjung sejak 2013.

Meskipun telah menerapkan kebijakan pariwisata bernilai tinggi, namun dampaknya dinilai rendah. Turis harus membayar USD 200 atau USD 250 atau setara Rp 2,7-3,4 juta per hari tergantung pada waktunya (dengan biaya tambahan USD 40 atau setara Rp 500 ribu untuk berkelompok atau tunggal).

Ada kekhawatiran akan peningkatan kunjungan pariwisata yang mempengaruhi kerajaan kecil Himalaya di Bhutan. Warga setempat menyebut kekhawatirannya tentang dampak lingkungan terhadap ekosistem yang rapuh dan juga ketergantungan yang berlebihan pada pengunjung asing.

Jika memaksa pergi ke Bhutan, hormatilah tradisi Buddhis negara tersebut dan hindari meninggalkan sampah sembarangan. Kalau tidak, negara bagian Arunachal Pradesh, memiliki vihara-vihara kuno Buddha dan pegunungan yang menakjubkan untuk dijelajahi tanpa biaya harian yang besar.

Ada beberapa tempat di dunia dengan pemandangan matahari terbenam seperti Santorini. Namun pulau mungil di Cyclades Yunani ini masih menjuarai hati para turis.

Hampir dua juta orang berkunjung pada tahun 2017 dan sebanyak 850.000 kapal pesiar lego di kalderanya. Para penumpangnya hanya tinggal selama beberapa jam, bukan berhari-hari.

Jumlah tersebut telah dibatasi hingga 8.000 sehari. Jika memaksa pergi ke sana, maka tinggallah di penginapan lokal. Kalau tidak, Naxos yang berada dalam kepulauan Santorini, juga memiliki perbukitan terjal dan pantai yang indah.

Sekitar 5.000 orang per hari mengunjungi Machu Picchu pada tahun 2016. Jumlah itu dua kali lipat dari jumlah yang direkomendasikan oleh UNESCO.

Pemerintah Peru baru mengeluarkan batas jumlah kunjungan pada bulan Juli 2017. Sesi di pagi hari dari pukul 6 pagi sampai tengah hari dan sesi sore dari siang sampai jam 5.30.

Jika traveler memaksa pergi ke sana, disarankan untuk melakukan kunjungan antara bulan Oktober dan April. Meski musim hujan, jumlah pengunjung akan semakin rendah dan Anda berkesempatan melihat bangunan-bangunan itu tanpa keramaian. Kalau tidak, traveler bisa mengunjungi Kolombia yang jauh lebih sedikit turis sehingga lebih mudah untuk dijelajahi.

(msl/aff)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads