Amsterdam dan Ganjanya

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Laporan dari Belanda

Amsterdam dan Ganjanya

Afif Farhan - detikTravel
Jumat, 13 Jul 2018 22:10 WIB
Kota Amsterdam (Afif Farhan/detikTravel)
Amsterdam - Lain padang, lain belalang. Di luar negeri, traveler bisa merasakan shock culture. Kalau ke Amsterdam, kejutan budaya itu adalah soal ganja.

Mungkin bukan rahasia lagi, kalau ganja adalah suatu yang legal di Amsterdam, Belanda. Bahkan bisa dibilang, itu menjadi salah satu daya tarik wisatanya.

Saat berkunjung ke Amsterdam beberapa waktu lalu, saya melihat dengan mata kepala sendiri. Betapa legalnya atau mudahnya menemukan Cannabis alias ganja.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Apalagi di Red Light District saat malam, baunya tercium di mana-mana. Sangat tajam, cukup mudah mengenali aromanya. Tentu, bisa bikin pusing kepala kalau terlalu banyak menghirupnya.

BACA JUGA: Geliat Red Light District Amsterdam

Tempatnya para penikmat ganja di Amsterdam adalah Coffee Shops. Awas, ini bukan cafe pada umumnya. Melihat situs pariwisata resmi Amsterdam, Coffee Shops adalah tempat yang dilegalkan untuk membeli ganja dan menikmatinya.

Coffee Shops di Amsterdam (amsterdam.info)Coffee Shops di Amsterdam (amsterdam.info)


Terdapat 250 Coffee Shops di Amsterdam dengan berbagai nama, bukanya dari pagi hingga larut malam. Namun, Coffe Shops tidak menjual alkohol. Usut punya usut, penjualan alkohol dan ganja di Amsterdam tidak boleh dijadikan dalam satu tempat. Ya terang saja, bisa berabe urusannya.

Coffee Shops pun tidak penuh oleh orang Amsterdam saja. Nyatanya, turis-turis pun memadatinya. Alasannya sih kebanyakan, untuk menjawab rasa penasaran.

Carilah tempat nongkrong yang tidak bertuliskan Coffee Shops kalau memang ingin bersantai (Afif Farhan/detikTravel)Carilah tempat nongkrong yang tidak bertuliskan Coffee Shops kalau memang ingin bersantai (Afif Farhan/detikTravel)


Ganja dilegalkan di Amsterdam sejak tahun 1970-an. Meski dilegalkan, aturannya cukup ketat. Salah satunya, setiap orang hanya diizinkan memiliki 5 gram ganja. Lebih dari itu, ada dendanya atau maksimal hukuman penjara menanti. Ganja dari Amsterdam pun dilarang dibawa pulang ke negara asal turis.

Menikmati ganja sebenarnya hanya boleh di Coffee Shops. Tapi saat malam, saya mudah sekali mencium baunya di jalanan.

BACA JUGA: Amsterdam yang Hidup dari Kanal

Yang bikin geleng-geleng kepala, beberapa oleh-oleh dari Amsterdam memiliki campuran ganja (meski sangat sedikit kandungannya). Ada cokelat, kopi sampai permen. Ini serius, bukan bercanda.

Beberapa oleh-oleh berupa cokelat dengan kandungan ganja (Afif Farhan/detikTravel)Beberapa oleh-oleh berupa cokelat dengan kandungan ganja (Afif Farhan/detikTravel)


Oleh-oleh tersebut berada di hampir seluruh toko suvenir di Amsterdam. Harganya sama seperti oleh-oleh pada umumnya.

Bukan itu saja, beberapa suvenir berupa kaos juga terang-terangan menulis Cannabis. Diberi gambar kartun, seolah menunjukan kalau Amsterdam adalah Kota Ganja.

Beberapa suvenir kaus yang menggambarkan Amsterdam Kota Ganja (Afif Farhan/detikTravel)Beberapa suvenir kaus yang menggambarkan Amsterdam Kota Ganja (Afif Farhan/detikTravel)


Ganja sudah menjadi hal yang biasa saja di Amsterdam. Bukan berarti ganja dilegalkan lantas bisa semena-mena. Toh sebagai turis kita harus menaati segala peraturan. Polisi juga berlalu-lalang demi menjaga keamanan kalau ada yang macam-macam.

Terlepas soal ganja, Amsterdam sebenarnya adalah destinasi wisata tersohor di Eropa. Turis bakal menikmati kanalnya yang bersih nan khas, mencicip keju lezat, mendatangi banyak museum dengan tema-tema unik sampai merasakan suasana kota yang penuh sepeda.

Jadi kalau mau ngopi yang normal di Amsterdam, awas jangan salah masuk ke Coffee Shops. Cari kafe sungguhan ya! (aff/aff)

Hide Ads