Di tengah kota Kopenhagen, ada satu area otonom yang cukup unik yaitu Christiania Freetown. Tempat yang dijuluki sebagai green light district ini dikenal sebagai pusatnya gaya hidup bebas. Perdagangan ganja dan sejenisnya, mudah ditemukan di tempat ini.
Dari pelabuhan tua Nyhavn, area kontroversial bernama Christiania Freetown tersebut bisa ditempuh dengan berjalan kaki selama kurang lebih 30 menit lewat jembatan pedestrian yang menyeberangi kanal. Dari gereja Church of Our Savior yang terkenal dengan menara runcing dan melingkar, area ini hanya di seberang jalannya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Beberapa waktu lalu detikTravel berkunjung ke kawasan ini. Ciri yang mudah dikenali dari area ini adalah banyaknya street art alias mural yang menghiasi dinding dan jalanan. Beberapa sudutnya tampak kumuh.
Di pagi hari, tampak bekas perapian di samping rumah-rumah kayu semi permanen, dan ada beberapa orang tidur menggunakan sleeping bag di sekitarnya.
![]() |
Namun masuk lebih ke dalam, gang-gang di area ini tampak cantik dengan hiasan dan lampion yang banyak dipasang. Orang-orang dengan penampilan nyentrik berlalu-lalang di tempat ini. Seperti sedang ada pesta, dan memang selalu ada pesta di tempat ini.
Di salah satu sudut gang yang dikenal sebagai pusher street, terpampang simbol larangan memotret. Rupanya, warga Christiania memang tidak senang difoto. Namun demikian, mereka cukup ramah mengingatkan bahwa di area tersebut tidak boleh foto-foto.
![]() |
Christiania juga menjadi destinasi sejumlah tur wisata di Kopenhagen. Beberapa pengumuman tentang paket tur wisata di Christiania terpampang di dinding-dinding bangunan yang ada.
Uniknya, penduduk di Christiania Freetown mengklaim mereka adalah negara dalam negara di Denmark. Sebabnya, kehidupan di sana sangat unik dan berbeda dari di tempat lain. Meski tentu saja, Denmark tidak mengakui perihal tersebut.
Tonton juga video: 'Anies Ajak Denmark & Norwegia Kelola Sampah di Jakarta'
(wsw/aff)
Komentar Terbanyak
Bangunan yang Dirusak Massa di Sukabumi Itu Villa, Bukan Gereja
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Brasil Ancam Seret Kasus Kematian Juliana ke Jalur Hukum