Cara Paling Ekstrem Melamar Kekasih di Australia

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Laporan dari Australia

Cara Paling Ekstrem Melamar Kekasih di Australia

Melisa Mailoa - detikTravel
Minggu, 02 Des 2018 21:20 WIB
Melamar kekasih di atas jembatan setinggi 74 meter di Australia (dok. Story Bridge Climb Adventure)
Brisbane - Orang Australia punya cara ekstrem saat melamar kekasih. Mereka rela meniti 900 anak tangga dan melamar sang pacar di atas jembatan setinggi 74 meter.

Bosan dengan cara melamar yang itu-itu aja? Coba deh terbang ke Negari Kanguru, di sana ada cara nggak biasa buat meminang si dia. Dijamin pasangan kamu bakalan susah buat menolaknya.

Kalau nggak percaya tanya saja sama Si Luke, manajer Sirromet Winery yang detikTravel temui saat jalan-jalan di Australia, Sabtu (24/11/2018) lalu. Dengan bersemangat Luke bercerita kisah beberapa tahun lalu waktu dia melamar sang pasangan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Luke melamar si mantan pacar, yang sekarang sudah jadi istrinya, di puncak Story Bridge, jembatan bersejarah paling ikonik di Brisbane, Australia.

"Melamar istri saya di atas jembatan itu memang ide gila. Soalnya saya sendiri juga takut ketinggian. Tapi waktu dia jawab 'Yes I do' rasa takutnya tiba-tiba jadi hilang," ujar Luke sumringah.

Luke saat melamar pacarnya (dok. Story Bridge Climb Adventure)Luke saat melamar pacarnya (dok. Story Bridge Climb Adventure)
Memang ekstrem, tapi romantis banget. Karena penasaran, saya mewakili detikTravel atas undangan dari Singapore Airlines dan Tourism and Events Queensland juga ingin mencoba mendaki jembatan yang dilewati 70 ribu kendaraan per hari itu.

Saya bersama rombongan wartawan lain dipandu oleh Paula, instruktur asli Australia yang sangat ramah. Keselamatan merupakan prioritas utama bagi semua pendaki Story Bridge. Untuk itu sejumlah persiapan dilakukan sebelum mendaki.

Awalnya setiap peserta diminta mengisi data pribadi termasuk riwayat kesehatan. Setelah itu petugas akan mengecek kandungan alkohol dalam darah menggunakan alat breathelyzer. Jika diantara kami kandungan alkoholnya ada yang mencapai 0,05 persen atau lebih maka dilarang naik.

Selanjutnya kami dibawa ke sebuah ruangan untuk mengganti baju dengan pakaian khusus. Peserta dilarang membawa barang apa pun di dalam kantong. Barang-barang seperti jam tangan, perhiasan dan handphone disimpan di sebuah loker khusus.

Ganti baju dulu (Melisa/detikTravel)Ganti baju dulu (Melisa/detikTravel)
Di puncak jembatan yang mulai dibangun pada tahun 1935 ini, Paula akan menjadi fotografer pribadi kita. Terakhir yang paling penting, kami dipasangkan peralatan pengaman. Melihat muka tegang kami, Paula berkali-kali meyakinkan betapa amannya peralatan ini.

Untuk menuju puncak Story Bridge terlebih dahulu kami menaiki anak tangga melingkar di bawah Bradfield Highway, jalan tol terpendek di Australia. Petualangan kami dimulai dari kaki Stroy Bridge.

Di bagian ini getaran begitu terasa, apalagi saat truk bermuatan besar lewat. Rasanya deg-degan juga. Semakin tinggi kita memanjat boleh dibilang getarannya hampir hilang. Tapi lawan selanjutnya hembusan angin kencang.

Harus meniti 900 anak tangga sebelum sampai puncak (Melisa/detikTravel)Harus meniti 900 anak tangga sebelum sampai puncak (Melisa/detikTravel)
Bagi pendaki berambut panjang pastikan mengikat rambut supaya pandangan tidak terhalang. Tapi bagi yang mengenakan topi atau kacamata nggak usah cemas. Barang-barang itu dikaitkan ke baju khusus agar tidak terbang.

Untuk mencapai puncak dan turun kembali ke bawah kita harus melewati sekitar 900 anak tangga. Lumayan pegal juga ya. Tapi begitu sampai di atas rasa capek jadi terbayar. Panorama 360 derajat yang ditawarkan kota Brisbane sungguh luar biasa.

Saya jadi paham mengapa banyak orang yang merayakan hari pentingnya di atas jembatan ini. Di atas jembatan, saya bisa melihat dengan jelas sungai yang membelah Brisbane dan indahnya gedung pencakar langit.

Akhirnya kami sampai di puncak jembatan (Melisa/detikTravel)Akhirnya kami sampai di puncak jembatan (Melisa/detikTravel)
Beruntung cuaca sore itu cerah sehingga kami bisa melihat dengan jelas Glass House Mountains di sisi utara dan Moreton Bay di sisi timurnya. Di sela-sela menikmati pemandangan Paula cerita soal beberapa pasangan yang pernah dipandunya menaiki Story Bridge.

"Lamaran di atas jembatan ini kebanyakan sukses. Cuma ada satu-satunya yang nggak berhasil. Alasannya karena si wanitanya nggak suka dengan cincin yang diberikan pacarnya," ujar Paula yang berhasil membuat kami geleng-geleng kepala.

Buat kamu yang penasaran bisa mencoba paket mendaki Story Bridge Adventure yang harganya dimulai dari AUD 119 sampai AUD 159. Jika dirupiahkan berkisar antara Rp 1,2 juta sampai 1,6 juta. Berani tidak kamu? (rdy/aff)

Hide Ads