Syukuri Hidupmu, Lihat Bagaimana Orang Afrika Ini Mendapat Air

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Syukuri Hidupmu, Lihat Bagaimana Orang Afrika Ini Mendapat Air

Afif Farhan - detikTravel
Selasa, 11 Jun 2019 16:10 WIB
Suku Bushmen saat mendapat air (iStock)
Gaborone - Sungguh, begitu mudah bagi kita untuk mendapatkan air. Tapi orang-orang Afrika ini, harus mengeruk akar untuk mendapat tetesan air.

Mari mengenal Bushman atau juga disebut Bushmen, suatu suku di Afrika yang terkenal dengan kehidupan bertahan hidupnya. Populasinya sekitar 100 ribu orang yang menempati kawasan Afrika bagian selatan dan tersebar di berbagai negara yakni Botswana, Namibia, Afrika Selatan, Angola dan Zimbabwe.

Bushmen sebenarnya punya nama Suku San. Nama Bushmen sendiri diberikan oleh para penjajah dari Eropa, yang memiliki arti bossiesman alias penjahat.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Mendapat Air

Dirangkum detikcom dari berbagai sumber, Selasa (11/6/2019) Bushmen disebut sebagai salah satu suku tertua di dunia. Sejak 20 ribu tahun silam, mereka pun masih setia tinggal di Gurun Kalahari. Suatu gurun seluas 900 ribu km persegi.

Bushmen hidup secara tradisional. Menggunakan panah beracun (dari kumbang dan tanaman tertentu) serta tombak, mereka berburu antelop, zebra, jerapah hingga hyena untuk makan.

Mereka sangat jago berburu. Dari jejak kaki binatang saja, mereka tahu sudah berapa lama binatang tersebut lewat sana dan sudah sejauh mana jaraknya.

(iStock)(iStock)


Saat berburu, Bushmen harus berjalan berkilo-kilometer mengarungi gurun pasir yang luas dan suhu yang panas. Musuh mereka hanya satu, yakni sulitnya mendapat air.

Tidak banyak mata air di Gurun Kalahari, apalagi kalau musim kemarau. Maka, satu-satunya cara mendapat air adalah dengan mengeruk akar.

Jadi, akar dari tanaman umbi-umbian akan dikeruk dengan kayu. Kulit-kulit akarnya itu kemudian diremas, lalu keluarlah tetesan-tetesan air. Tidak terlalu banyak jumlahnya, tapi setidaknya mampu untuk menghilangkan dahaga.

Akar umbi-umbian yang siap digeruk (iStock)Akar umbi-umbian yang siap dikeruk (iStock)


Kulit-kulit akarnya yang diremas dan mendapat tetesan-tetesan air (iStock)Kulit-kulit akarnya yang diremas dan mendapat tetesan-tetesan air (iStock)


Selain itu, cara mendapat air lainnya adalah dengan menggali tanah di sungai yang kering. Mereka bisa seharian melakukannya, menggali tanah sampai menemukan air.

Tapi kalau menggali sungai, kurang efektif karena harus lebih banyak menggunakan tenaga. Maka, paling mudah adalah dengan mengeruk akar umbi-umbian.

Kurangnya Peran Pemerintah

Mengapa suku Bushmen sampai harus mengeruk akar demi mendapat air? Salah satu jawabannya adalah kurangnya peran pemerintah di negara-negara tempat tinggalnya suku Bushmen. Suplai air bersih untuk Bushmen masih dinilai kurang mumpuni.

Pemerintah Botswana dan Afrika Selatan sebenarnya sudah mendirikan kamp untuk tempat tinggal Bushmen. Kamp yang lebih layak untuk tinggal dan tersedianya air bersih. Hanya saja, suku Bushmen tetap memilih untuk tinggal di Gurun Kalahari.

Bushmen memilih untuk tinggal di Gurun Kalahari (iStock)Bushmen memilih untuk tinggal di Gurun Kalahari (iStock)


Suku Bushmen masih memegang teguh tradisi dan adat istiadatnya. Pemindahan tempat tinggal Bushmen pun dinilai tidak efektif.

BACA JUGA: Mengenal Tradisi Tukar Istri

Ditambah lagi, dengan isu adanya berlian di tanah-tanah di tempat tinggal Bushmen, membuat mereka harus tersingkir. Sudah banyak pemberitaan di media internasional dan organisasi kemanusian dunia, bahwa kehidupan suku Bushmen mulai terancam.

Beberapa sumber air di Gurun Kalahari pun, malah 'dioper' untuk resort-resort. Sehingga, makin sulitlah Bushmen untuk mendapat air.

Protes penambangan Berlian di tanah suku Bushmen (AFP)Protes penambangan Berlian di tanah suku Bushmen (AFP)


Alam yang keras memang membuat Bushmen semakin kuat untuk bertahan hidup. Tapi setidaknya, suplai air pasti sangat mereka impikan. Hanya air.

(aff/aff)

Hide Ads