Catur jadi permainan asah otak yang menantang dan sangat adiktif bagi sebagian orang. Permainan ini memang mengharuskan pemainnya untuk sabar dan berpikir lebih dalam. Tapi bukan permainannya yang akan dibahas.
Kali ini, detikcom mau membahas soal sebuah negara yang punya obsesi pada permainan catur. Negara tersebut adalah Armenia, sebagaimana diintip detikcom dari BBC.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pada tahun 1960an, catur mulai dikenal ketika salah seorang penduduknya, Tigran Petrosian menjadi juara catur dunia. Petrosian adalah seorang grandmaster catur pada waktu itu.
![]() |
Karena kejuaraan ini, Armenia merasa lebih dikenal oleh masyarakat dunia. Melihatnya sebagai sebuah kesempatan, catur mulai digilai oleh penduduk Armenia.
Semakin lama, banyak penduduk Armenia yang mahir dengan permainan catur. Berbagai kejuaran catur internasional mulai didominasi oleh Armenia. Medali emas pertama diraih dalam olimpiade tahun 1992.
Bahkan banyak pemain catur mandiri yang mulai ikut dari pertandingan bergengsi dunia. Armenia mulai dipandang sebagai salah satu negara dengan grandmaster catur dunia.
Sehingga pada tahun 2011, Kementerian Pendidikan Armenia memasukan catur sebagai mata pelajaran di sekolah dasar. Mata pelajaran catur dianggap sama pentingnya dengan matematika dan sejarah.
Ini menjadikan Armenia sebagai negara pertama yang punya pelajaran catur di dunia. Mata pelajaran catur akan dipelajari oleh murid kelas 2-4 SD.
Pelajaran catur disambut dengan sangat baik oleh publik. Salah satu grandmasternya, Smbat Lputian berkata bahwa catur adalah cara terbaik untuk membangun masa depan.
![]() |
Seperti yang kita ketahui, permainan catur sangatlah kompleks. Beberapa orang tua khawatir karena menurut mereka program belajar sekolah sudah cukup rumit sebelum masuknya mata pelajaran catur.
Sampai saat ini, Armenia masih terus menunjukkan kegilaannya pada catur. Tahun demi tahun, negara ini terus menghasilkan grandmaster catur dunia. Tiap warga negara yang menunjukkan bakat pada permainan catur akan dibiayai oleh negara untuk terus berlomba di ajang internasional.
Mungkin ini mengapa, orang-orang Armenia dikenal dengan cara berpikir yang dalam dan sangat kreatif.
(bnl/krs)
Komentar Terbanyak
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Keluarga Indonesia Diserang Pria di Singapura, Anak Kecil Dipukul dengan Botol
Tragedi Juliana di Rinjani, Pakar Brasil Soroti Lambatnya Proses Penyelamatan