![]() |
Kereta cepat dari China
Dalam beberapa tahun terakhir, China telah mengungguli seluruh dunia. Menggunakan kekuatan ekonominya dan telah menciptakan jaringan kereta kecepatan tinggi terpanjang di dunia dalam waktu kurang dari 15 tahun.
Total panjang lintasannya sekitar 28.968 km atau dua per tiga dari total lintasan global. Dan, jumlah penumpangnya sekarang bahkan lebih tinggi daripada Shinkansen Jepang.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Teknologi awal kereta cepat China adalah hasil panen dari Jepang dan Eropa Barat. Lalu, itu dikembangkan oleh industri perkeretaapiannya yang semakin canggih, dan China dengan cepat menjadikan dirinya pemain terkemuka dalam kereta api berkecepatan tinggi.
Persaingan kereta cepat akan terus berlanjut ke pengembangan kereta maglev yang melayang dan mampu melesat di kecepatan hampir 643 kph. Jepang telah memiliki jalur Maglev eksperimental sejak 1970-an dan sedang membangun jalurnya lagi sejauh 286 kilometer antara Tokyo dan Nagoya.
Karena akan dibuka pada 2027, kereta maglev akan diperluas ke Osaka. Kereta baru ini mampu memotong waktu perjalanan hanya selama 67 menit pada 2045.
"Shinkansen jelas lebih dari sekadar alat transportasi. Itu simbol terkuat dari rekonstruksi Jepang pascaperang," kata akademisi Inggris Christopher P. Hood, penulis 'Shinkansen: From Bullet Train ke Symbol of Modern Japan'.
Tokyo bersiap untuk menjadi tuan rumah Olimpiade pada tahun 2020, sulit membayangkan Jepang tanpa kereta peluru. Meskipun kereta Shinkansen 0-Series berwarna biru dan putih yang ikonik di tahun 1964 sudah lama pensiun, namun itulah pesona awalnya.
(msl/msl)
Komentar Terbanyak
Penumpang Hilang HP di Penerbangan Melbourne, Ini Hasil Investigasi Garuda
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Keluarga Indonesia Diserang Pria di Singapura, Anak Kecil Dipukul dengan Botol