Gunung api di dunia memiliki tiga bentuk, yaitu strato, maar, dan perisai. Rupa-rupa itu tercipta karena perbedaan aktivitas vulkanik di setiap gunung.
Traveler yang hobi mendaki gunung, sudah tahu belum kalau setiap gunung api punya bentuk yang berbeda-beda? Dilansir dari situs Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, setidaknya terdapat 3 macam bentuk gunung api yang ada di dunia.
Simak ulasannya berikut ini.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Gunung api merupakan lubang kepundan atau rekahan dalam kerak bumi yang menjadi tempat keluarnya cairan magma, gas atau cairan lainnya ke permukaan bumi. Aktivitas vulkanik yang terjadi pada gunung api, misalnya erupsi atau letusan, menyebabkan setiap gunung api punya bentuk yang berbeda-beda yakni strato atau kerucut, maar, atau perisai.
1. Gunung Api Strato
![]() |
Bentuk pertama adalah strato atau kerucut. Nah, bentuk gunung seperti ini mudah kita jumpai di Indonesia, misalnya Gunung Merapi, Gunung Semeru, dan Gunung Tangkuban Perahu.
Gunung api strato terbentuk akibat erupsi efusif (lelehan) dan eksplosif (letusan). Letusan gunung ini akan disertai dengan suara dentuman atau ledakan dan juga semburan lava.
Akibat letusan ini terlihat batuan beku yang berlapis-lapis pada dinding kawah. Selain itu gunung ini juga memiliki dapur magma yang dalam dan magmanya (cairan panas di perut bumi) memiliki kekentalan yang tinggi.
2. Gunung Api Maar
![]() |
Gunung berbentuk maar terbentuk akibat letusan eksplosif yang besar dan terjadi satu kali. Sama seperti namanya, 'maar' yang dalam bahasa Jerman artinya kawah, letusan gunung itu telah membuat gunung api berbentuk kawah besar.
Gunung ini memiliki dapur magma yang dangkal dengan tekanan gas yang tinggi. Biasanya, setelah terjadi letusan hebat, gunung itu pun menjadi gunung mati.
Salah satu gunung maar di Indonesia adalah Gunung Lamongan. Sementara di dunia ada juga Pegunungan Eifel di Jerman dan Dataran Tinggi Auvergne di Prancis.
3. Gunung Api Perisai
![]() |
Gunung yang satu ini bentuknya lebih landai karena memiliki tipe letusan efusif dimana lelehan lava encer akan keluar dan mengeras. Erupsi gunung ini tidak meledak seperti letusan gunung strato atau maar karena memiliki tekanan gas yang rendah. Sementara itu lava cairnya berasal dari dapur magma yang dangkal dan magma yang juga cair.
Gunung berbentuk perisai ini tidak ada di Indonesia. Gunung yang terkenal di dunia adalah Gunung Mauna Loa dan Mauna Kea di Hawaii.
(pin/fem)
Komentar Terbanyak
Bangunan yang Dirusak Massa di Sukabumi Itu Villa, Bukan Gereja
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Brasil Ancam Seret Kasus Kematian Juliana ke Jalur Hukum