Kamboja begitu identik dengan Angkor Wat yang sangat indah. Tapi tahukah kamu, kalau negara ini dijuluki sebagai neraka dunia?
Julukan ini tidak datang begitu saja. Semua bermula ketika rezim Khmer Merah berkuasa di sana.
Dirangkum dari berbagai sumber, Khmer Merah berkuasa antara 1975-1978. Diktator bernama Pol Pot menjadi pemimpinnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sejak berkuasa, Khmer Merah sungguh brutal. Mereka akan membantai siapa pun yang tidak sepaham dengan mereka. Perempuan kerap jadi korban pemerkosaan.
![]() |
Tak boleh ada ide-ide sosialis selama Khmer Merah memimpin. Kemudian, harta kepemilikan pribadi juga dilarang. Rakyat tak boleh memiliki perhiasan.
Saat itu, persediaan senjata masih dikirim dari luar negeri. Sehingga, pasukan Khmer Merah tak boleh buang-buang peluru. Untuk membantai musuhnya, mereka menggunakan kayu dan perkakas lain.
Pol Pot berprofesi sebagai seorang guru sebelum menjadi pemimpin diktator. Dia berpendidikan tinggi.
Berkaca kepada dirinya itu, ia menyadari bahwa orang yang berintelektual tinggi bisa menjadi berbahaya dan menentang kekuasaannya.
Oleh sebab itu, orang-orang dari berbagai profesi banyak yang mati di tangannya. Mulai dari dokter, pegawai negeri, guru, polisi dan orang-orang penting lainnya.
Sekolah sampai ditutup dan dijadikan sebagai penjara. Semua orang dipaksa untuk bekerja sebagai petani di pedesaan dan patuh dengan Khmer Merah.
Mereka yang ditahan oleh Khmer Merah memiliki nasib yang mengenaskan. Mereka harus dianiaya setiap hari dan menderita kelaparan. Kematian menjadi jalan satu-satu satunya yang diharapkan oleh para tahanan.
Praktik kanibalisme juga kerap terjadi di sana. Situasi saat itu diungkapkan oleh Meu Peou, mantan tahanan Khmer Merah, dalam sebuah pengadilan dengar kasus genosida, seperti yang dikutip dari AFP.
Akibatnya, ada sekitar dua juta orang yang mati di bawah kekuasaan Khmer Merah. Dunia pun mengakui kekejaman Khmer Merah dan menyebut Kamboja sebagai neraka dunia.
Kamboja bersahabat dekat dengan Indonesia. Untuk merdeka, Indonesia membantu Kamboja dengan buku-buku perang karangan perwira militer Indonesia. Oleh karena itu, calon perwira di Kamboja wajib belajar dan berbahasa Indonesia.
Saat pandemi berakhir dan kamu mau liburan ke Kamboja, pastikan untuk datang ke Angkor Wat, ya. Candi yang lebih luas dari Machu Piccu ini jadi salah satu situs warisan dunia UNESCO.
(bnl/fem)
Komentar Terbanyak
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Viral Keluhan Traveler soal Parkir Jakarta Fair 2025: Chaos!