Khusus Sultan! Resort Mewah Arab buat Mereka yang Bingung Habiskan Uang

Arab Saudi punya resort mewah baru di tengah padang pasir. Yang bisa menginap di sini, cuma mereka yang kaya raya saja. Yang bukan 'sultan', minggir dulu ya!

The Riyadh Oasis, sebuah resor kelas atas di tengah padang pasir dengan kolam berpohon palem, restoran pop-up, dan glamping, baru saja berdiri. Resort mewah ini berusaha memikat orang kaya di Arab Saudi yang dilarang bepergian ke luar negeri sejak dimulainya pandemi Corona.

Dilansir detikTravel dari CNN, Selasa (6/4/2021), warga Arab Saudi yang tajir melintir bisa bermain-main di oasis buatan yang dibangun di atas bukit pasir berwarna salmon ini.

Mereka juga bisa membelanjakan uang setelah lockdown selama setahun yang membuat mereka tak bisa menghabiskan uang di luar negeri.

Tempat peristirahatan yang luas dan disebut sebagai "suaka musim dingin bintang lima" ini, seperti menandai upaya pemerintah Arab Saudi untuk membalikkan tren yang sudah berlangsung puluhan tahun tentang pengeluaran miliaran dolar penduduknya di luar negeri, setiap tahunnya.

"Air, pohon palem, pasir. Tempat ini memiliki segalanya," kata seorang pemandu yang mengantarkan para tamu memakai mobil mewah, dari Bentley hingga Maserati, ke resort di pinggiran kota Riyadh ini.

The Riyadh Oasis Foto: AFP/FAYEZ NURELDINE

The Riyadh Oasis diresmikan pada pertengahan bulan Januari 2021. Pada saat pembukaannya, resort ini menuai kritikan karena harga tiketnya yang mahal telah memicu kritik di antara mereka yang kurang mampu.

"Oasis itu hanya melayani orang Arab Saudi dengan kekayaan bersih tinggi, menargetkan mereka yang tidak dapat mengunjungi AS atau Eropa untuk tamasya tahunan mereka," kata seorang bankir yang berbasis di Riyadh kepada AFP.

Arab Saudi sendiri baru-baru ini mengumumkan akan memperpanjang larangan perjalanan ke luar negeri untuk penduduknya dari 31 Maret hingga 17 Mei mendatang.

Soal harga, The Riyadh Oasis memang tergolong mahal. Sewa harian dari glamping ala The Riyadh Oasis dipatok biaya lebih dari 13 ribu riyal (USD 3.500). Jika dirupiahkan sekitar Rp 50 jutaan per malam.

"Kemewahan itu menghabiskan gaji saya hampir sebulan," kata seorang pekerja media Saudi kepada AFP, yang menolak disebutkan namanya.

"Lelucon di kantor saya adalah; destinasi ini melayani sekelompok orang yang tidak akan menggunakan kertas toilet kecuali jika terbuat dari sutra asli. Resort ini menargetkan kalangan atas, satu persen teratas," kata dia.