Rumah Rp 16 Ribuan di Desa yang Wanitanya Cantik-cantik, Mau Beli?

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Rumah Rp 16 Ribuan di Desa yang Wanitanya Cantik-cantik, Mau Beli?

bonauli - detikTravel
Senin, 23 Agu 2021 20:11 WIB
Maenza
Maenza (Maenza/Visit Lazio/CNN)

Sama seperti kota-kota terbengkalai lainnya di Italia, Maenza sudah mulai mengalami depopulasi. Bahkan jumlah populasinya tidak lebih dari 3.000 jiwa dalam 20 tahun terakhir.

"Keluarga dan pemuda seringkali meninggalkan Maenza untuk pindah ke rumah yang lebih besar di kota terdekat dan villa di pedesaan. Tetapi selalu ada pendatang baru yang menggantikan mereka sehingga seimbang," ucapnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Para pembeli rumah juga akan mendapat pengurangan pajak untuk membuat rumah yang ramah lingkungan dan tahan gempa. Maenza sendiri belum dikategorikan terbengkalai karena masih memiliki penduduk tetap dengan lingkungan yang baik.

"Kami mengambil upaya selangkah demi selangkah. Ketika keluarga pemiliknya menyerahkan kepada kami rumah lama mereka, kami memasarkan melalui pengumuman di situs kami agar transparan," kata Sperduti.

ADVERTISEMENT

Pembeli yang tertarik bisa menghubungi balai kota dan menyebutkan kriteria rumah yang diinginkan. Nantinya, pejabat setempat akan mencarikan rumah yang pas. Wali kota Sperduti yakin pembeli bakal terus bertambah karena saat ini cukup banyak peminat.

Pembeli juga wajib menyiapkan detail rencana renovasi rumah secara rinci. Misalnya, rencana penggunaan bakal menjadi tempat tinggal, B&B, toko, atau restoran.

Pembeli rumah tidak dibatasi warga lokal. Pembeli yang diutamakan adalah keluarga dengan anak-anak dan pasangan muda yang ingin tinggal di Maenza, baik permanen ataupun semi permanen.

Andai ada peminat rumah yang sama, prioritas akan diberikan kepada mereka yang ingin menetap dan mereka yang merencanakan renovasi tercepat.

Sperduti mengatakan kotanya, tidak seperti yang lain, tidak menawarkan rumah seharga €1 untuk menambah jumlah populasi yang berkurang, seperti kawasan lain di Talia yang melego murah rumah-rumahnya. Sperduti bilang langkah itu untuk memblokir agen penjual dan spekulan agar tidak merebut rumah-rumah tua untuk menghasilkan uang.

"Keluarga dan pemuda sering meninggalkan kawasan ini dan pindah ke rumah yang lebih besar di kota-kota terdekat dan vila di pedesaan, tetapi selalu ada pendatang baru yang menggantikan mereka sehingga seimbang," kata Sperduti.

"Ini bukan kota yang sekarat, orang-orang masih mendiami distrik lama tetapi membutuhkan perombakan, oksigen segar," kata dia.


(fem/ddn)

Hide Ads