Islandia memang ajaib. Banyak tempat menarik untuk dikunjungi di sini. Salah satunya adalah Thingvellir, dimana kita bisa berenang di antara 2 lempeng benua.
Thingvellir adalah nama sebuah tempat di Islandia yang menyimpan keajaiban alam. Keajaiban itu berupa pertemuan antara lempengan tektonik 2 benua yaitu Amerika dan Eurasia.
Atas keistimewaannya itu, Thingvellir pun masuk dalam daftar World Heritage Site dari UNESCO. Thingvellir pun jadi destinasi menyelam impian bagi para diver dari seluruh penjuru dunia.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Di Thingvellir, traveler bisa merasakan sensasi menyelam dan berenang di antara dua benua, bukan hanya kiasan semata, tetapi dalam arti yang sebenarnya.
"Ini adalah satu-satunya tempat di dunia dimana kamu bisa berada di antara 2 benua dan pergi scuba diving di waktu yang bersamaan," ujar seorang instruktur diving bernama Ants Stern, seperti dikutip dari 9News, Rabu (29/12/2021).
![]() |
2 Lempengan benua yang ada di Thingvellir secara konstan mengalami perubahan minor setiap tahunnya. Dalam setahun, terjadi pergeseran sejauh 2 centimeter antar kedua lempeng benua tersebut.
2 Lempeng benua itu bergerak saling menjauh satu sama lain. Para penyelam pun bisa diving di antara 2 retakan lempeng benua itu.
Perairan Thingvellir sangat jernih, nyaris seperti kaca. Tentu itu akan sangat menggoda bagi siapapun traveler yang melihatnya.
Namun perlu diingat, karena Thingvellir berada di Islandia, suhunya tentu saja sangat dingin. Bahkan bisa dibilang, nyaris membeku.
"Bagi orang-orang dari negara tropis, tentu saja itu sangat dingin. Antara 2 sampai 4 derajat celcius," imbuh Stern.
Buat traveler yang tidak bisa atau tidak mau diving, tenang saja. Retakan lempeng antar 2 benua di Thingvellir, Islandia juga bisa dilihat di atas permukaan tanah.
Di sana juga ada jembatan kecil, dimana kamu bisa menyeberang dengan mudah dari satu benua ke benua lainnya, tepatnya dari benua Eropa ke Amerika dan sebaliknya.
Unik banget!
(wsw/wsw)
Komentar Terbanyak
Bangunan yang Dirusak Massa di Sukabumi Itu Villa, Bukan Gereja
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Brasil Ancam Seret Kasus Kematian Juliana ke Jalur Hukum