Sebuah operator wisata ke Islandia tidak cuma mengajak traveler untuk bersenang-senang. Traveler diajak menyadari perubahan iklim nyata adanya.
Diberitakan Travel+Leasure, Sabtu (20/11/2021), operator wisata itu adalah CEO Family Travels. Mereka mengumumkan cara baru dari perusahaannya untuk mengajak para traveler membuat perubahan dengan cara mengajak trip ke Islandia yang dirancang untuk melihat perubahan iklim.
Dampak perubahan iklim terasa di seluruh dunia dan yang paling terlihat nyata adalah di Islandia. Setiap tahun gletser legendaris Islandia menghilang dan telah surut sekitar 18 persen sejak 1890. Para ilmuwan pun memperkirakan massa yang dulunya bergerak lambat ini sebagian besar akan lenyap dalam 100 hingga 200 tahun ke depan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Sudah menjadi sangat jelas bahwa kita cuma memiliki waktu tersisa sekitar satu dekade untuk mengambil tindakan konkrit mengatasi krisis iklim untuk menghindari perubahan yang tidak dapat diubah dan kerusakan lebih lanjut pada banyak sistem alam bumi," kata Jennifer Spatz, CEO Global Family Travels.
"Harapan saya pelancong dari segala usia, selama petualangan di Islandia kembali ke rumah dengan pemahaman yang lebih dalam tentang keadaan darurat iklim kita dan menetapkan beberapa niat tentang tindakan yang dapat mereka ambil untuk mengurangi jejak karbon mereka dan melindungi lingkungan kita." dia menambahkan.
![]() |
Selama sembilan hari, para pelancong akan mendapat pelajaran dan pengalaman tentang bagaimana iklim yang memanas secara dramatis mengubah lingkungan alam Islandia. Mulai dari menyaksikan reaksi alam terhadap gletser yang surut hingga dampak lautan yang memanas pada puffin lokal, yang populasinya telah menurun sebesar 20 persen sejak awal abad ini karena perubahan suhu laut.
Selain itu, ada contoh nyata tentang bagaimana Islandia memanfaatkan sumber daya alam untuk beralih dari ketergantungan pada minyak ke sumber energi terbarukan, termasuk makan di rumah kaca panas bumi. Semua pengetahuan ini tentu saja akan disertai dengan kesenangan untuk liburan keluarga. Termasuk, keliling dengan mobil salju di gletser dan hiking untuk menyaksikan gunung berapi yang mengeluarkan lava.
"Dari awal hingga akhir, perjalanan ini dibuat untuk memberi tahu traveler dan keluarga tentang perubahan iklim kita dan menginspirasi mereka untuk mengambil tindakan, menyebarkan pesan kritis tentang perlunya melindungi planet yang kita sebut rumah ini," kata Spatz.
Berminat?
(sym/fem)
Komentar Terbanyak
Bangunan yang Dirusak Massa di Sukabumi Itu Villa, Bukan Gereja
Brasil Ancam Seret Kasus Kematian Juliana ke Jalur Hukum
Hutan Amazon Brasil Diserbu Rating Bintang 1 oleh Netizen Indonesia