Singapura menjadi salah satu negara favorit turis Indonesia. Punya banyak ruang publik untuk berfoto dan mudah dijangkau.
Singapura merupakan negara kecil yang berada di Asia Tenggara. Tetapi, Singapura terdiri dari satu pulau besar sepanjang 30 mil yang disebut dengan Pulau Ujong dan dikelilingi oleh 62 pulau kecil. Pulau Ujong merupakan pulau utama Singapura, luasnya sekitar 617,1 kilometer persegi.
Walau memiliki luas yang tidak terlalu besar, Singapura memiliki keunggulan soal modernitas, kerapian, dan kebersihannya. Terdapat berbagai transportasi umum dan trotoar yang nyaman buat pejalan kaki. Sehingga, aktivitas wisata di tengah kota bisa dilakukan dengan nyaman.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Salah satu wisatawan RI yang baru pulang dari Singapura, Yusron, menceritakan pengalamannya kepada detikTravel. Ini menjadi kunjungan pertamanya ke Singapura setelah pandemi. Dia menilai ada yang berbeda dari Singapura setelah dan sebelum wabah Covid-19.
"Aku sudah beberapa kali ke Singapura. Setelah pandemi Singapura lebih sepi, jalanan serta beberapa spot wisata yang biasanya dipadati turis, sekarang jadi lebih kondusif sehingga nyaman untuk disinggahi," kata dia.
Di antara spot wisata di jantung kota Singapura, dia paling menyukai view malam di sekitar Esplanade. Karena, pada liburannya terakhir kali ke Singapura, area tersebut sedang dibangun.
"Aku suka vibes pusat kotanya, seperti di Marina Bay Sands, Esplanade," ujarnya.
"Aku suka ternyata view malam di situ. Pas aku ke situ 'oh ternyata di sini view-nya bagus juga' karena langsung menghadap ke hotel Marina Bay Sands," dia menceritakan.
Yusron juga menyebut bahwa ia gemar berwisata keliling kota dan Singapura jadi tempat yang pas. Karena, Singapura memiliki berbagai fasilitas yang mendukung hal tersebut, mulai dari transportasi publik, keamanan, hingga fasilitas pejalan kaki. Pada perjalanan lalu, ia memilih untuk mengeksplor Singapura dengan berjalan kaki.
"Tapi overall tetap semenyenangkan itu, karena selain ramah pejalan kaki dan transportasi publik. Tempat-tempat di sana cukup menyenangkan, buat cuman sekedar datang dan foto masih eksis lah Singapura ini," ujarnya.
"Gua memang suka jalan kaki. Jadi prefer jalan kaki untuk melihat sepanjang jalan ke tempat tujuan gua kayak apa yang kira-kira baru, apa kira-kira yang bagus. Karena kadang-kadang ada kafe atau tempat makan yang lucu gitu," dia menambahkan.
Dia berujar bahwa kesuksesan wisata tengah kota Singapura ini selain karena kemudahan transportasi publik, juga karena lokasi antara satu objek wisata satu dengan lainnya yang dekat. Ia mencontohkan taman kota Fort Canning yang tengah viral ke Esplanade jaraknya hanya 1 kilometer dan masih asik ditempuh dengan berjalan kaki.
"Dan serunya setiap spot gampang dijangkau, dengan jalan kaki bisa, naik bus enak. Jadi pindah satu tempat ke tempat lain jadi nggak terlalu terasa," dia menjelaskan.
Dia juga menyebut, walau matahari terbenam di sekitar Haji Lane menjadi favorit banyak turis Jakarta tak terkecuali dia. Yusron menyebut pengalaman berwisata tengah kota di Singapura selalu memberikan pengalaman berbeda bagi dirinya.
"Biasanya gitu kan, kita lebih memuji tempat orang lain. Cuman kalau dibanding Jakarta, mungkin gua lebih banyak memuji bagaimana mereka membuat kota ini terasa bersih dan nyaman," kata dia.
Menariknya lagi, ia menjelaskan, hampir semua tempat wisata publik di Singapura bisa dinikmati dengan cuma-cuma. Poin itulah yang juga menjadi daya tarik ekstra bagi wisatawan yang ingin berwisata tengah kota dengan hemat bujet.
"Tapi kalau tujuannya sightseeing atau city tour, hampir semua tempat itu nggak perlu bayar sebenarnya. Kayak misal kamu foto-foto di Haji Lane, lu nggak perlu makan di suatu restoran. Cuman lu bisa kan tinggal datang, foto, pergi udah bisa," dia menjelaskan.
(wkn/fem)
Komentar Terbanyak
Bandung Juara Kota Macet di Indonesia, MTI: Angkot Buruk, Perumahan Amburadul
Prabowo Mau Beli 50 Pesawat Boeing dari Trump: Kita Perlu Membesarkan Garuda
Bandara Kertajati Siap Jadi Aerospace Park, Ekosistem Industri Penerbangan