"Turis ke pantai itu pakai bikini. Tidak mungkin mau memakai jilbab," ujar Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata NTB, Lalu Moh Fauzal dalam acara jumpa pers Lombok Sumbawa Pearl Festival 2015 di ruang rapat lantai 17, Gedung Sapta Pesona, Jl Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Rabu (5/8/2015).
Fauzal menjelaskan, dirinya tidak mau membatasi ruang gerak turis dengan brand wisata halal. Oleh sebab itu, wisata halal di NTB baik di Lombok atau Sumbawa merupakan suatu pilihan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Bukan tanpa alasan, wisatawan asing yang datang ke NTB kebanyakan dari Australia dan Eropa. Tentu, mereka bakal merasa resah jika diharuskan untuk mengikuti wisata halal.
Namun, bukan berarti NTB tidak siap menjadi destinasi wisata halal. Fauzal menjelaskan, konsep halal yang sesuai dengan syariah Islam sudah begitu terasa di Lombok.
"99,9 Persen penduduk di NTB itu Muslim. Malah, Lombok dijuluki pulau 1.000 masjid karena setiap satu meter, itu pasti ada masjid," paparnya.
Lebih lanjut diungkapkan Fauzal, hotel-hotel di NTB, Lombok misalnya sudah memberlakukan konsep wisata halal. Sehingga, turis dari Timur Tengah atau Malaysia dapat liburan dengan nyaman.
"Di semua kamar hotel, sudah disiapkan Al Quran, mukena dan arah kiblat, serta disediakan bilik perempuan dan laki-laki yang terpisah. Semua fasilitas pendukung kita sudah menggambarkan halal tourism," tuturnya.
Tanggal 18 Agustus mendatang, Kemenpar pun akan meresmikan wisata halal di tiga destinasi yakni Aceh, Sumatera Barat dan NTB. NTB, sekali lagi siap menjadi destinasi wisata halal.
(shf/shf)












































Komentar Terbanyak
IKN Disorot Media Asing, Disebut Berpotensi Jadi Kota Hantu
Thailand Minta Turis Israel Lebih Sopan dan Hormat
Wisatawan di IKN: Bersih dan Modern Seperti Singapura, tetapi Aneh dan Sepi