Legenda Pemburu & Anjingnya yang Dikutuk Jadi Batu di Maluku Tenggara

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Legenda Pemburu & Anjingnya yang Dikutuk Jadi Batu di Maluku Tenggara

Wahyu Setyo Widodo - detikTravel
Selasa, 20 Mar 2018 22:05 WIB
Legenda pemburu dan 2 ekor anjingnya yang dikutuk jadi batu (Wahyu/detikTravel)
Langgur - Keberadaan Goa Hawang di Kepulauan Kei tidak bisa dilepaskan dari legenda pemburu dan 2 ekor anjingnya yang dikutuk jadi batu. Begini kisah lengkapnya.

Goa Hawang, alias Goa Setan adalah salah satu destinasi wisata populer di Kepulauan Kei, Maluku Tenggara. Di goa ini, tersimpan legenda tentang seorang pemburu bersama dua ekor anjingnya yang dikutuk jadi batu.

Diceritakan Budhi Toffi, Kepala Bidang Pemasaran Dinas Pariwisata Maluku Tenggara, legenda ini bermula dari seorang pemburu bernama Yaf yang pergi berburu bersama 2 ekor anjingnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Dulu ada seorang bernama Taran Yaf. Taran itu sebutan bapak. Pekerjaan sehari-harinya sebagai pemburu. Dia bersama 2 ekor anjingnya mengejar seekor babi. Babinya sembunyi masuk ke goa ini," kisah Budhi kepada detikTravel, Kamis (15/3/2018) pekan lalu.

Batu jelmaan pemburu yang dikutuk (Wahyu/detikTravel)Batu jelmaan pemburu yang dikutuk (Wahyu/detikTravel)


Setelah dicari beberapa lama di dalam goa, babi ini tak kunjung ketemu. Karena haus, Taran Yaf pun meminum air di dalam goa tersebut. Tak disangka, air ini rasanya pahit. Taran Yaf pun marah-marah.

"Saat itulah bapak ini mengeluarkan kata-kata makian. Akhirnya pemburu dan 2 ekor anjingnya itu kena kutuk dan berubah jadi batu," ungkap Budhi.

Sosok pemburu dan 2 ekor anjing yang dikutuk jadi batu ini pun bisa dilihat traveler begitu masuk di Goa Hawang. Ada 1 stalagmit besar, diikuti oleh 2 stalagmit kecil yang terendam air di sampingnya. Itulah sosok sang pemburu beserta 2 ekor anjingnya yang dipercayai oleh warga setempat.

Anak-anak desa setempat bermain di batu pemburu (Wahyu/detikTravel)Anak-anak desa setempat bermain di batu pemburu (Wahyu/detikTravel)
"Pelajaran yang bisa dipetik dari kisah ini adalah kita tidak boleh mengeluarkan kata-kata umpatan sembarangan, terlebih di tempat yang suci," kata Budhi.

Terlepas dari kebenaran legenda tersebut, Goa Hawang masih tetap menarik untuk dikunjungi traveler yang liburan ke Kepulauan Kei, Maluku Tenggara.

Cara ke Sana:

Traveler bisa menggunakan angkutan umum. Naiklah dari Pasar Langgur kemudian turun di Desa Leguan. Tarifnya sekitar Rp 7.000 per orang.

Traveler bisa juga menyewa mobil seharian untuk keliling Kepulauan Kei. Tarif sewanya sekitar Rp 600 ribu per mobil, sudah termasuk bensin dan sopir. Lebih fleksibel, dan asyik kalau patungan bersama teman-teman.

(wsw/aff)

Hide Ads