Istilah Bird Strike dalam Dunia Penerbangan dan Cara Mengatasinya

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Selamat Naik Pesawat

Istilah Bird Strike dalam Dunia Penerbangan dan Cara Mengatasinya

Mochamad Prima Fauzi - detikTravel
Senin, 26 Mar 2018 09:45 WIB
Ilustrasi pesawat ditabrak burung (dok AviationWG)
Jakarta - Pernah mendengar Bird Strike? Istilah ini populer dalam dunia penerbangan. Bird Strike merujuk pada tabrakan antara burung dengan sebuah pesawat.

Bird Strike merupakan ancaman dalam penerbangan. Dalam beberapa kasus, tabrakan burung dengan sebuah pesawat mengakibatkan bodi pesawat penyok. Lebih parahnya lagi, ketika masuk ke dalam mesin pesawat.

Burung yang tersedot masuk ke dalam turbin mesin pesawat, bisa mengakibatkan kerusakan seluruh mesin. Kerja mesin akan terhenti dan pembakaran yang terjadi tidak terbuang keluar dari belakang mesin.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Oleh karena itu diperlukan cara mengusir burung dari kawasan bandara. Direktur Jenderal Perhubungan Kemenhub, Agus Santoso, bahkan mengatakan untuk memotong rumput saja dilakukan malam hari demi menghindari kawanan burung.

"Bird strike itu ada daerah-daerah rawannya. Sampai kalau potong rumput itu banyak dilakukan malam hari karena kalau siang bisa mengundang burung datang," ujar Agus di Jakarta.

Ia menjelaskan, saat memotong rumput di kawasan bandara biasanya belalang dan ulat yang ada di rumput bermunculan. Itu bisa mengundang burung-burung yang sebagian aktif di siang hari untuk datang.

Biasanya, lanjut Agus, jika kawanan burung itu datang akan diusir dengan dengan menggunakan alat yang bisa mengeluarkan gelombang frekuensi yang mengganggu para burung.

"Ada beberapa cara. Biasanya dengan diusir dengan gelombang (frekuensi). Alat itu dibunyikan, kemudian diusir," ungkap Agus.

Bird Strike atau disebut juga Bird Impact ini, biasanya ditemukan di bandara yang dekat dengan kawasan pertanian, di kawasan tambak, dan habitat gerombolan burung tersebut hidup.

Serangan Bird Strike sendiri pernah terjadi tahun lalu yakni pada bulan Juni di Surabaya yang mengakibatkan moncong pesawat Lion Air penyok.

Kemudian pada September 2017 juga terjadi pada pesawat Air Asia di Medan yang mengakibatkan kerusakan pada bagian Fan Blade. Sementara di Yogyakarta, terjadi pada November 2017. Saat itu kawanan burung memenuhi sekitar runaway bandara Adisutjipto.

Selain upaya pengusiran burung, operator bandara juga membutuhkan sosok ground marshall untuk mengamankan penerbangan. Tugas ground marshall sendiri adalah untuk memandu pilot saat memarkirkan pesawat setelah melakukan pendaratan. (bnl/bnl)

Travel Highlights
Kumpulan artikel pilihan oleh redaksi detikTravel
Serba-serbi Penerbangan
Serba-serbi Penerbangan
74 Konten
Traveling sudah jadi gaya hidup semua orang, dan pesawat adalah alat transportasi paling favorit. Semakin banyak yang terbang, semakin banyak juga cerita uniknya.
Artikel Selanjutnya
Hide Ads