Menyusuri wisata alam di sekitaran Gunung Ungaran seolah tak ada habisnya. detikTravel mengunjungi Embung Sebligo di Desa Lerep, Ungaran, Kabupaten Semarang yang berada di ketinggian sekitar 600 mdpl.
Nuansa khas desa di pegunungan sangat terasa saat memasuki pintu gerbang Desa Lerep. Mulai dari jalan yang menanjak, disusul areal terasering persawahan, hingga hilir mudik petani yang berjalan dengan binatang gembalanya menjadi pengiring perjalanan kami pagi itu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kedatangan kami disambut Susiyanto, Ketua Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) yang sedang memantau keadaan embung. Tanpa menunggu lama, kami meminta lelaki paruh baya itu untuk menemani perjalanan dan menceritakan sejarah Embung Sebligo.
![]() |
"Semula embung hanya difungsikan untuk irigasi sawah dan perkebunan. Namun, karena banyak orang datang berfoto, maka sekarang dikelola Badan Usaha Milik Desa Lerep (Bumdes) untuk dijadikan tempat wisata," jelas Susiyanto kepada DetikTravel, Jumat (22/2/2019).
"Kedalaman embung ini 5 meter, kalau luas sekitar satu hektare. Hasil pengerjaan embung ini selama setahun pada 2016 lalu. Sumber dana pembangunan embung dari bantuan Pertamina. Sedangkan akses jalan menuju ke sini adalah swadaya masyarakat dan pemerintah desa," imbuhnya.
Baca juga: Air Terjun Perawan di Semarang: Tirto Wening |
Panorama asri menjadi sajian areal Embung Sebligo. Pepohonan yang hijau tumbuh menjulang tanpa halang rintang, bahkan tepat di atas embung terdapat gudang kopi peninggalan Belanda.
Tak lama setelah kedatangan kami, tampak beberapa anak muda sedang jalan-jalan di sekitaran embung. Mereka menuju pintu masuk antrean untuk menaiki perahu karet.
"Kalau masuk sini gratis, tidak ada pungutan biaya. Namun kalau naik perahu membayar Rp 10 ribu, itu untuk satu kali putaran mengitari Embung Sebligo," tandas Susiyanto.
![]() |
Keseruan terdengar dari tawa dan teriakan para penumpang perahu. Selama di atas perahu karet, oleh pengelola, setiap penumpang wajib mengenakan jaket pelampung yang sudah disediakan.
Ivory Chistia, pengunjung Embung Sebligo mengaku senang setelah menaiki perahu. Baginya, ini pengalaman seru yang tak terlupakan.
"Ditengah embung itu semua kelihatan bagus, pohon-pohon dan awan yang seolah sejajar itu juga asyik buat latar foto," jelas Ivory yang mengaku berasal dari Pati, Jawa Tengah.
"Ini pengalaman pertama naik perahu karet di sini. Tadinya niat ke sini cuma jalan-jalan, tetapi ternyata ada perahu, malah asyik kalau ada perahu gini, bisa main-main ke tengah embung," imbuhnya.
Di tepian embung terdapat dua gazebo berukuran 3 X 4 meter. Pengunjung dapat memanfaatkan gazebo untuk beristirahat atau sekadar duduk menikmati kesejukan suasana.
Jangan khawatir apabila ingin memesan makanan. Sebab di seberang gazebo terdapat warung yang menyediakan kopi asli Desa lerep, aneka gorengan dan makanan ringan. Di antara gazebo juga berdiri sebuah mushola yang cukup digunakan untuk beribadah sepuluh orang.
Silakan kunjungi Embung Sebligo. Rasakan kenyamanan alam dan sensasi berperahu karet di tengah embung. Selamat mencoba! (msl/aff)
Komentar Terbanyak
Penumpang Hilang HP di Penerbangan Melbourne, Ini Hasil Investigasi Garuda
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Keluarga Indonesia Diserang Pria di Singapura, Anak Kecil Dipukul dengan Botol