Patrick Smith, demikian nama pilot asal Amerika itu, menuturkan kisahnya dalam buku Cockpit Confidential sebagaimana dilansir oleh Express.co.uk.
Baca juga: Penumpang Curhat Soal Penerbangan, Maskapainya Minta Maaf
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ia lantas memaparkan, pada dasarnya atmosfer kerja pilot dan krunya tidaklah berbeda seperti pada profesi lain di mana saja. Ia juga mengakui adanya dua pilot maskapai Southwest Airlines yang dicopot akibat insiden tertentu dalam penerbangan di tahun 2003.
"Saya tak tahu apa yang terjadi saat itu dan mungkin saya tidak berhak memberikan penilaian karena hal semacam ini cenderung jadi tidak jelas ketika dibahas di luar konteks," tuturnya.
(Halaman selanjutnya: Pilot Buka Baju)
Kisah Buka Baju
Ilustrasi pesawat (iStock)
|
"Itu terjadi di musim panas 1995 dan gelombang panas yang bisa mencairkan aspal melanda seluruh Midwest. Saat itu saya berbasis di Chicago pada pesawat 64 kursi ATR-72. ATR yang dibuat di Eropa merupakan pesawat canggih, tapi di antara kabel-kabel itu mereka melupakan pendingin udaranya," ucap Smith.
Baca juga: Kopi Tumpah di Mesin Kokpit, Pesawat Dialihkan
"Pada hari itu, suhunya mencapai 107 derajat (Fahrenheit, sekitar 41 derajat Celcius). Saya ada di depan membereskan pengecekan pra-penerbangan buat sang kapten. Aku sedemikian kegerahan sampai sulit bergerak sehingga melepas baju dan dan dasi. Baju pilot, yang mayoritas berbahan polyester, sama sekali tak nyaman dalam situasi itu. Aku pun melepas sepatu," tuturnya.
Setelah itu sang kapten dalam penerbangan, yang tidak dikenal Smith, tiba ke kokpit dan mendapatinya sedang bersimbah keringat, tanpa baju dan sepatu, dan memakai headset. Smith menyebut sang pilot awalnya diam saja dan baru mulai bicara setelah duduk di kursinya. "'Kamu akan memakai baju lagi kan?'," kata Smith menirukan ucapannya.
Baca juga: Kisah Inspiratif Pilot yang Awalnya Tukang Cleaning Service
"Saya menjawab akan segera pakai baju lagi seketika temperatur di dalam kokpit turun ke 95 derajat (Fahrenheit, sekitar 35 derajat Celcius), itu pun kalau saya belum pingsan kegerahan," imbuhnya.
Smith menawarkan dirinya pakai t-shirt yang dibawanya di koper jinjing. Tetapi rupanya kaus lawas itu pun sedemikian belel dan tak rapi sehingga sang kapten akhirnya mengizinkan Smith terus tidak mengenakan baju.
"'Oke, baiklah. Asalkan jangan ada yang melihatmu saja,' kata si kapten. Dan saya pun terbang dengan bertelanjang dada," kisahnya.
Komentar Terbanyak
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Keluarga Indonesia Diserang Pria di Singapura, Anak Kecil Dipukul dengan Botol
Tragedi Juliana di Rinjani, Pakar Brasil Soroti Lambatnya Proses Penyelamatan