Kisah Pilot Buka Baju Sepanjang Penerbangan, Ngapain Sih?

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Kisah Pilot Buka Baju Sepanjang Penerbangan, Ngapain Sih?

Kris Fathoni W - detikTravel
Selasa, 17 Sep 2019 23:17 WIB
Kisah Pilot Buka Baju Sepanjang Penerbangan, Ngapain Sih?
Ilustrasi pilot (Thinkstock)
Jakarta - Seorang pilot ditanya mengenai adanya anggapan bahwa kisah asmara lazim terjadi di udara. Tanpa mengonfirmasi anggapan itu, ia berkisah soal adegan buka baju.

Patrick Smith, demikian nama pilot asal Amerika itu, menuturkan kisahnya dalam buku Cockpit Confidential sebagaimana dilansir oleh Express.co.uk.

Baca juga: Penumpang Curhat Soal Penerbangan, Maskapainya Minta Maaf

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Jadi, apakah ada asmara udara di antara pilot dengan kru kabin semisal pramugari dalam penerbangan yang sama? "Jika pun memang ada, saya sudah lama tidak terlibat."

Ia lantas memaparkan, pada dasarnya atmosfer kerja pilot dan krunya tidaklah berbeda seperti pada profesi lain di mana saja. Ia juga mengakui adanya dua pilot maskapai Southwest Airlines yang dicopot akibat insiden tertentu dalam penerbangan di tahun 2003.

"Saya tak tahu apa yang terjadi saat itu dan mungkin saya tidak berhak memberikan penilaian karena hal semacam ini cenderung jadi tidak jelas ketika dibahas di luar konteks," tuturnya.

(Halaman selanjutnya: Pilot Buka Baju)

Kisah Buka Baju

Ilustrasi pesawat (iStock)
Yang menarik, Smith juga menuturkan sebuah episode mengenai dirinya yang melepas baju dalam sebuah penerbangan. Tetapi tidak karena alasan yang bukan-bukan.

"Itu terjadi di musim panas 1995 dan gelombang panas yang bisa mencairkan aspal melanda seluruh Midwest. Saat itu saya berbasis di Chicago pada pesawat 64 kursi ATR-72. ATR yang dibuat di Eropa merupakan pesawat canggih, tapi di antara kabel-kabel itu mereka melupakan pendingin udaranya," ucap Smith.

Baca juga: Kopi Tumpah di Mesin Kokpit, Pesawat Dialihkan

"Pada hari itu, suhunya mencapai 107 derajat (Fahrenheit, sekitar 41 derajat Celcius). Saya ada di depan membereskan pengecekan pra-penerbangan buat sang kapten. Aku sedemikian kegerahan sampai sulit bergerak sehingga melepas baju dan dan dasi. Baju pilot, yang mayoritas berbahan polyester, sama sekali tak nyaman dalam situasi itu. Aku pun melepas sepatu," tuturnya.

Setelah itu sang kapten dalam penerbangan, yang tidak dikenal Smith, tiba ke kokpit dan mendapatinya sedang bersimbah keringat, tanpa baju dan sepatu, dan memakai headset. Smith menyebut sang pilot awalnya diam saja dan baru mulai bicara setelah duduk di kursinya. "'Kamu akan memakai baju lagi kan?'," kata Smith menirukan ucapannya.

Baca juga: Kisah Inspiratif Pilot yang Awalnya Tukang Cleaning Service

"Saya menjawab akan segera pakai baju lagi seketika temperatur di dalam kokpit turun ke 95 derajat (Fahrenheit, sekitar 35 derajat Celcius), itu pun kalau saya belum pingsan kegerahan," imbuhnya.

Smith menawarkan dirinya pakai t-shirt yang dibawanya di koper jinjing. Tetapi rupanya kaus lawas itu pun sedemikian belel dan tak rapi sehingga sang kapten akhirnya mengizinkan Smith terus tidak mengenakan baju.

"'Oke, baiklah. Asalkan jangan ada yang melihatmu saja,' kata si kapten. Dan saya pun terbang dengan bertelanjang dada," kisahnya.

Halaman 2 dari 2
Yang menarik, Smith juga menuturkan sebuah episode mengenai dirinya yang melepas baju dalam sebuah penerbangan. Tetapi tidak karena alasan yang bukan-bukan.

"Itu terjadi di musim panas 1995 dan gelombang panas yang bisa mencairkan aspal melanda seluruh Midwest. Saat itu saya berbasis di Chicago pada pesawat 64 kursi ATR-72. ATR yang dibuat di Eropa merupakan pesawat canggih, tapi di antara kabel-kabel itu mereka melupakan pendingin udaranya," ucap Smith.

Baca juga: Kopi Tumpah di Mesin Kokpit, Pesawat Dialihkan

"Pada hari itu, suhunya mencapai 107 derajat (Fahrenheit, sekitar 41 derajat Celcius). Saya ada di depan membereskan pengecekan pra-penerbangan buat sang kapten. Aku sedemikian kegerahan sampai sulit bergerak sehingga melepas baju dan dan dasi. Baju pilot, yang mayoritas berbahan polyester, sama sekali tak nyaman dalam situasi itu. Aku pun melepas sepatu," tuturnya.

Setelah itu sang kapten dalam penerbangan, yang tidak dikenal Smith, tiba ke kokpit dan mendapatinya sedang bersimbah keringat, tanpa baju dan sepatu, dan memakai headset. Smith menyebut sang pilot awalnya diam saja dan baru mulai bicara setelah duduk di kursinya. "'Kamu akan memakai baju lagi kan?'," kata Smith menirukan ucapannya.

Baca juga: Kisah Inspiratif Pilot yang Awalnya Tukang Cleaning Service

"Saya menjawab akan segera pakai baju lagi seketika temperatur di dalam kokpit turun ke 95 derajat (Fahrenheit, sekitar 35 derajat Celcius), itu pun kalau saya belum pingsan kegerahan," imbuhnya.

Smith menawarkan dirinya pakai t-shirt yang dibawanya di koper jinjing. Tetapi rupanya kaus lawas itu pun sedemikian belel dan tak rapi sehingga sang kapten akhirnya mengizinkan Smith terus tidak mengenakan baju.

"'Oke, baiklah. Asalkan jangan ada yang melihatmu saja,' kata si kapten. Dan saya pun terbang dengan bertelanjang dada," kisahnya.

(krs/aff)

Hide Ads