Kebakaran hutan dan lahan di sejumlah wilayah Indonesia yakni Sumatera dan Kalimantan menjadi masalah serius terhadap cuaca di Tanah Air dan sekitarnya. Data BNPB mencatat, 328.724 hektar terbakar dengan 2.719 titik panas selama Januari hingga Agustus 2019.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kesehatan manusia pun berpotensi terimbas. Wilayah Sumatera dan Kalimantan memiliki Indeks Standar Pencemaran Udara (ISPU) yang tinggi. Indeks Standar Pencemar Udara (ISPU) di Pekanbaru misalnya, sebesar 276 atau masuk kategori sangat tak sehat. Dilihat di situs KLHK, parameter yang dihitung ialah partikel udara yang berukuran lebih kecil dari 10 mikrometer (PM10) per pukul 15.00 WIB.
![]() |
Sejumlah sekolah dan kantor wilayah terdampak diliburkan untuk meminimalisir aktivitas masyarakat di luar rumah. Tak ayal ini pun menghambat kegiatan sehari-hari, yang dapat berdampak pula kepada sejumlah fasilitas umum dan aktivitas masyarakat.
Menurut AirVisual Kamis (19/9) per pukul 18.00, wilayah Kuching di Malaysia menempati posisi terburuk soal kualitas udara. Begitu pula di wilayah Sarawak, tepatnya di Ibukota Malaysia, Kuala Lumpur di posisi ke-2.
Awal pekan ini Business Insider juga menulis bahwa Singapura pun terkena dampaknya. Tepatnya di hari Senin (16/9), Negeri Merlion berada di posisi ke-6 dengan wilayah yang paling buruk kualitas udaranya. Sedangkan Jakarta, yang beberapa waktu lalu mendapat predikat wilayah dengan kualitas udara terburuk, kini menduduki posisi ke-8.
Media Singapura The Straits Times menulis bahwa udara Singapura menjadi yang terburuk sejak 2016. Selama ini, Singapura yang dikenal minim dengan alam bebas ternyata memiliki kualitas udara yang baik.
Dalam artikel yang sama, kabut asap ini membuat stok masker wajah menipis di sejumlah toko. Bahkan warga Singapura terpaksa harus menunda aktivitas dan para turis yang kecewa karena travelingnya terganggu.
Seorang wisatawan bernama Wu Yuming (26) mengatakan kepada The Straits Times bahwa saat traveling ke Jurong Bird Park, ia dan keluarganya harus berlindung ke dalam ruangan karena udara yang buruk.
![]() |
"Kamu merasa seperti menghirup asap selama 1 jam," kata dia.
Al Jazeera pun menyoroti kegiatan yang harus tertunda di Indonesia akibat kabut asap yang semakin meluas. Begitu pula di Malaysia, di mana 2.500 sekolah terpaksa diliburkan akibat udara yang semakin buruk.
Menurut CNN, pemerintah Malaysia telah mendistribusikan setengah juta masker hari Selasa untuk melindungi diri dari polusi udara. Pemerintah Singapura juga telah mengimbau warganya untuk bertahan di rumah, begitu pula dengan pemerintah Malaysia yang akan menindak tegas perusahaan Malaysia di Indonesia yang berperan dalam kebakaran hutan dan lahan.
Hingga kini, masyarakat di Sumatera dan Kalimantan masih bertarung dengan polusi udara yang juga menjadi sorotan dunia internasional. Sejumlah LSM lingkungan dan masyarakat terus mendesak pemerintah untuk menuntaskan masalah tersebut.
(sna/krs)
Komentar Terbanyak
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Keluarga Indonesia Diserang Pria di Singapura, Anak Kecil Dipukul dengan Botol
Tragedi Juliana di Rinjani, Pakar Brasil Soroti Lambatnya Proses Penyelamatan