Beroperasi sejak 1 Maret 2019 lalu, MRT Jakarta fase 1 yang memanjang 16 Km dari Stasiun Lebak Bulus hingga Bundaran HI mulai mengubah Jakarta secara perlahan. Selain dari perpindahan budaya transportasi, sejumlah ruang publik pun muncul sebagai dampak dari hadirnya Stasiun MRT.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Semua area MRT tertata rapi ada comercial area agar kami ada impact positif dengan masyarakat, di mana stasiun itu berada kita punya impact dan meningkatkan ekonomi dan bisnis di Jakarta," ujar Effendi.
![]() |
Untuk informasi, pihak MRT Jakarta sendiri beroperasi di bawah Direktorat Jenderal Perkeretaapian Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. Secara tak langsung, pihak MRT Jakarta telah berkolaborasi dengan pihak Pemprov untuk memajukan daerah.
"Di area-area ini akan dibuat tenant-tenant retail, iklan, ini jauh lebih besar yang akan kita dapat. Di situ pun kita akan membantu pemerintah Jakarta," ujar Effendi.
Baca juga: Ini Jalur MRT Tersibuk Sedunia 2019 |
Lebih nyata lagi, pihak MRT Jakarta juga akan membuat Transit Oriented Development (TOD) yang terintegrasi. Salah satu yang akan segera hadir ada di Dukuh Atas.
"Nanti Dukuh Atas kita akan mulai duluan jadi TOD pertama kita, nanti di jembatan kiri kanannya ada untuk jalan kaki, 2021 kantor MRT," bunyi bocoran dari Effendi.
Dari ke-13 Stasiun MRT yang telah ada, Stasiun Dukuh Atas memang jadi salah satu yang tampak terintegrasi. Dihimpun detikcom, Senin (18/11/2019), berikut bukti perubahannya di Jakarta:
1. Stasiun MRT Dukuh Atas
Disebut sebagai TOD pertama MRT Jakarta, Stasiun MRT Dukuh Atas telah begitu terintegrasi sesuai visi misinya. Turun di sana, traveler bisa lanjut ke moda transportasi lain seperti Kereta Railink Bandara, halte TransJakarta hingga Stasiun Sudirman.
![]() |
2. Stasiun MRT Blok M
Di tahun 80-an, kawasan Blok M dikenal sebagai tempat muda-mudi menghabiskan waktu. Namun, pesonanya mulai redup dan seakan mati suri sejak munculnya aneka pusat perbelanjaan lain di Jakarta.
![]() |
Hanya ketika MRT Jakarta muncul, kawasan Blok M mulai berdenyut kembali. Stasiun MRT yang terkoneksi dengan Mal Blok M Square mulai memberi nafas baru bagi mal lawas itu. Mal yang tadinya sepi, mulai kembali diisi oleh tenant dan masyarakat.
Malah sekitar akhir bulan lalu, kawasan Blok M juga diramaikan oleh hadirnya M Bloc Space yang lahir dari kerjasama antara PT Peruri serta insan kreatif. Muda-mudi hingga orang tua pun mulai kembali ke Blok M.
Baca juga: Nostalgia Jalan-jalan Sore di Blok M |
3. Stasiun MRT Cipete
Dahulu, kawasan Cipete mungkin lebih dikenal sebagai kawasan pemukiman di Jakarta Selatan. Hanya semenjak muncul Stasiun MRT di sana, tiba-tiba kawasan itu disesaki oleh sejumlah kafe kekinian.
![]() |
Selain makin banyak tempat nongkrong, sejumlah UMKM seperti rumah makan kaki lima dan lainnya juga turut terangkat perekonomiannya oleh penumpang yang bepergian naik MRT.
Itulah sejumlah contoh dari kolaborasi MRT Jakarta dan dampaknya bagi masyarakat. Ke depan lewat fase II dan setelahnya, tentu kolaborasi itu akan kian meluas dan dirasakan oleh lebih banyak masyarakat.
(rdy/krs)
Komentar Terbanyak
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Bangunan yang Dirusak Massa di Sukabumi Itu Villa, Bukan Gereja
Viral Keluhan Traveler soal Parkir Jakarta Fair 2025: Chaos!