Stasiun Tanjung Priok merupakan salah satu stasiun peninggalan Belanda yang telah menjadi cagar budaya. Banyak hal menarik yang dimiliki oleh stasiun ini.
Konon, dahulunya di Stasiun Tanjung Priuk terdapat restoran, bar, dan juga lantai dansa. Juga ada bunker yang penuh misteri hingga sekarang. Dan satu yang tak kalah menarik adalah toiletnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ini adalah toilet pria. Jadi dari dahulu, toilet sudah dipisah berdasarkan gendernya," ungkap Reynold Parulian Napitupulu, Assistant Manager Documentation, Education, and Promotion KAI saat menemani detikcom di Stasiun Tanjung Priok.
Di dalam ruangan yang menjadi toilet laki-laki ini terlihat 3 urinoir (tempat buang air kecil untuk pria) yang berbeda dengan. Urinoir zaman old ini lebih panjang dan lubang pembuangannya sejajar dengan lantai.
Urinoir ini memanjang sekitar 1 meter dari bawah ke atas. Berbeda dengan urinoir sekarang yang memiliki ukuran lebih kecil. Juga terdapat seperti pipa berwarna kecoklatan yang berada di atas tempat pipis zaman old ini.
Namun, toilet ini tidak lagi digunakan. Ruangannya dijadikan sebagai gudang barang cleaning service.
Dahulunya, toilet telah ada di ruang tunggu kereta, baik di ruang tunggu untuk pribumi maupun kaum ningrat. Dari masing-masing ruangan terdapat 2 toilet yang dipisah berdasarkan gendernya.
(sym/krs)
Komentar Terbanyak
Hilangnya Si Penjaga Keselamatan, Ketika Museum Dirusak dan Dijarah
Mengenal Kereta Lambat yang Dinaiki Kim Jong Un ke China
10 Negara yang Mengeluarkan Travel Warning ke Indonesia karena Demo