Apa yang kamu ketahui tentang Stasiun Tanjung Priok selain sebagai stasiun KRL dan kereta lokal saja? Kenyataannya banyak poin-poin menarik tentang stasiun di utara Jakarta ini yang belum kamu ketahui.
![]() |
detikcom pun merangkum beberapa fakta menarik tentang Stasiun Tanjung Priok yang perlu kamu tahu. Catat ya!
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut sejarah, Stasiun Tanjung Priok dahulunya dibangun tepat berada di atas dermaga Pelabuhan Tanjung Priok dan diresmikan pada 2 November 1885. Karena aktivitas di Stasiun Tanjung Priok sepanjang abad ke 19-20 terus meningkat, area pelabuhan pun diperluas dan stasiun pun digusur.
Sebagai gantinya pada tahun 1914 di sebelah Halte Sungai Lagoa dibangun stasiun baru oleh Staatsspoorwegen, perusahaan kereta api Negara Hindia Belanda. Bangunan ini dirancang oleh Ir C.W.Koch Hoofdingernieur SS. Bangunan baru itu adalah stasiun yang sekarang.
2. Memiliki bunker bawah tanah
Stasiun Tanjung Priok memiliki 3 bunker bawah tanah. Salah satunya berada di bawah restoran di ruang tunggu untuk kaum ningrat dan Belanda. Dahulunya fungsi bunker ini adalah untuk penyimpanan barang.
3. Terdapat restoran, bar dan ruang dansa di ruang tunggunya
Berdasarkan sejarah, ruang tunggu pribumi dengan kaum ningrat dan Belanda dibedakan. Di ruang tunggu kaum ningrat terdapat bar yang mejanya sekarang masih bisa kamu temukan di Stasiun Tanjung Priok.
Sedangkan di restorannya dahulunya juga ada lantai dansa. Tentu kalau ada lantai dansa ada musik pengiring yang menemani para bangsawan dan orang Belanda bersantap sembari menunggu kereta.
4. Terdapat urinoir zaman old
Salah satu saksi sejarah tentang Stasiun Tanjung Priok yang bisa kamu temukan sekarang adalah urinoir yang berada di toilet kaum bangsawan. Di toilet ini terdapat 3 urinoir dengan ukuran lebih besar dan tinggi. Konon ini urinoir telah ada semenjak stasiun dibangun.
Toilet ini sudah tidak digunakan lagi dan sekarang berfungsi menjadi gudang.
5. Memiliki kembaran di Belanda
Dari segi desain overkaping-nya, Stasiun Tanjung Priok memiliki kemiripan dengan Stasiun Central Amsterdam di Belanda. Desain atap peron melengkung setengah lingkaran menjadi ciri khasnya.
6. Bisa pre-wedding
Bagi yang tertarik untuk foto pre-wedding di bangunan bergaya Belanda ini kamu harus mengurus izin dahulu ke pihak KAI. Dan juga membayar sewa tempat Rp 1,5 juta per jamnya.
7. Stasiun salah satu cagar budaya
Stasiun Tanjung Priok ditetapkan sebagai cagar budaya sejak tahun 1993 oleh Gubernur DKI Jakarta melalui Keputusan Gubernur DKI no.475 Tahun 1993. Dan ditetapkan sebagai benda cagar budaya berdasarkan SK Menbudpar No.PM.13/PW.007/MKP/05 tanggal 25 April 2005.
Stasiun Tanjung Priok bisa menjadi cagar budaya karena memenuhi kualifikasi cagar budaya berdasarkan pasal 5 UU Cagar Budaya. Salah satunya karena usia bangunan telah lebih dari 50 tahun.
Juga bangunan ini mewakili gaya arsitektur kolonial dan memiliki nilai penting bagi perkembangan Indonesia termasuk kereta api, transportasi, perdagangan dan pariwisata. Berdasarkan sejarah, Stasiun Tanjung Priok yang menjadi pintu atau gerbang masuk ke Indonesia.
(sym/krs)
Komentar Terbanyak
Bandung Juara Kota Macet di Indonesia, MTI: Angkot Buruk, Perumahan Amburadul
Prabowo Mau Beli 50 Pesawat Boeing dari Trump: Kita Perlu Membesarkan Garuda
Bandara Kertajati Siap Jadi Aerospace Park, Ekosistem Industri Penerbangan