Dampak coronavirus (Covid-19) mulai dirasakan pariwisata di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Pemda DIY melalui Dinas Pariwisata (Dispar) DIY sejatinya akan mengadakan Jogja International Travel Mart (JTIM) pada akhir Maret 2020. Namun akhirnya Dispar DIY memutuskan untuk menunda JTIM hingga Juli 2020.
"Jadi dampak yang pertama, kita punya event namanya Jogja International Travel Mart (JITM) yang rencananya digelar Maret. Karena virus Corona menyebar pada akhirnya ada buyer yang mengundurkan diri. Melihat itu kami putuskan untuk menunda hingga Juli," kata Kepala Dispar DIY, Singgih Raharjo saat dihubungi wartawan, Senin (2/3/2020).
Singgih mengatakan, event itu menargetkan bisa menggaet 120 buyer yang berasal dari luar negeri. Pada perjalanannya, sudah ada puluhan buyer yang mendaftar. Namun, di tengah jalan ada buyer yang batal.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Sampai Februari ada 70 buyer yang sudah daftar. Namun, setelah ada virus itu 40 buyer melakukan cancel. 30 lagi masih wait and see," jelasnya.
"Karena, kalau JITM ini targetnya adalah buyer dari negara-negara luar negeri, kalau nggak ada yang datang ya kita tunda sampai bulan Juli," katanya menambahkan.
Dispar pun telah membuat perencanaan untuk mengantisipasi kemungkinan terburuk jika JTIM tidak jadi terlaksana di Juli. Yakni dengan mengubah konsep acara menjadi digital marketing.
"Kita coba coba ubah menjadi digital marketing. Kita coba pasarkan paket-paket wisata dengan menembus vendor-vendor di luar negeri," ungkapnya.
Baca perkembangan virus Corona di link ini
(ddn/ddn)
Komentar Terbanyak
Bangunan yang Dirusak Massa di Sukabumi Itu Villa, Bukan Gereja
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Viral Keluhan Traveler soal Parkir Jakarta Fair 2025: Chaos!