Minggu lalu, Kepala Kepolisian Phuket mengerahkan 5.000 polisi tambahan untuk menjaga keamanan setempat. Hal ini bukan tanpa sebab, Phuket di Thailand sudah jadi sentranya kejahatan.
"Jumlah polisi di Phuket sekarang sekitar 1.200 orang, berdasarkan populasinya yang sekitar 320.000 orang. Kalau turis, wisatawan domestik dan pekerja legal maupun ilegal di Thailand diikutsertakan dalam populasi tersebut, 5.000 polisi tampaknya jumlah yang realistis," tutur Kepala Kepolisian Phuket, Mayjen Chote Chawanwiwat seperti dilansir The Sydney Morning Herald, Rabu (20/3/2013).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Meningkatnya pengamanan dengan cara-cara tersebut bukannya tanpa sebab. Phuket adalah salah satu destinasi pantai favorit di Asia Tenggara, termasuk bagi warga Indonesia dan Australia. Maraknya kejahatan di Phuket membuat wisatawan harus ekstra waspada.
Sejak 2010, tercatat 7 ekspatriat dibunuh di resor pinggir pantai Phuket. Tahun lalu, seorang wisatawan asing menjadi korban 2 kali pemerkosaan. Selain itu ada pula 13 kasus kekerasan, 13 kasus pencurian, dan 46 kasus penipuan. Di tahun yang sama 193 wisatawan asing ditahan karena mabuk-mabukan, menggunakan obat-obatan terlarang, juga menyetir sambil mabuk.
Masih ada lagi modus-modus kejahatan seperti penipuan sewa jetski dan motor. Tapi rupanya, kejahatan ini juga dilakukan pengunjung dan wisman itu sendiri. Ada turis AS membunuh perempuan pegawai bar atau kasus turis Norwegia membuang mayat pacarnya ke kontainer sampah.
Banyak juga kasus overdosis alkohol dan Viagra. Dalam tiga tahun terakhir, hanya kasus penusukan seorang anggota agen perjalanan Australia saja yang dilakukan oleh orang Thailand.
(sst/sst)
Komentar Terbanyak
Pariwisata Indonesia Kalah Pamor dari Malaysia, Masalahnya Bukan di Angka tapi...
Turis Lebih Tertarik ke Malaysia, Indonesia Tidak Kalah Indah tapi...
Perang Dagang Jilid Dua: AS Larang Maskapai China Lewat Langit Rusia!