Dunia pariwisata kini sudah canggih. Beberapa perusahaan di dunia bahkan berlomba-lomba membuat paket tur ke luar angkasa. Turis bisa merasakan pengalaman naik pesawat ulang alik seperti astronot, hingga melihat bumi yang berbentuk oval dari atas atmosfer. Apa yang tak pernah Anda pikirkan, rasanya semua sudah mulai nyata di depan mata.
Namun, hal semacam itu justru dicibir oleh penjelajah asal Inggris, Robin Hanbury-Tenison. Pria ini bukanlah orang sembarangan. Dilansir dari CNN Travel, Senin (7/4/2014) Hanbury-Tenison pernah memimpin 30 ekspedisi ke berbagai belahan dunia selama 60 tahun!
Hanbury-Tenison berbagi kisahnya tentang ekspedisi mengelilingi bumi. Dia sudah menjelajahi lautan es di Antartika, hidup di padang gurun di Nigeria hingga mengenali kebudayaan Toraja di Sulawesi Selatan. Satu yang dia tekankan, masih banyak kehidupan di bumi yang orang belum tahu.
Hanbury-Tenison lantas mengajak traveler untuk lebih banyak menghabiskan waktu untuk berekspedisi, baik itu masuk hutan, telusur gua atau menyelami lautan. Dia memberi contoh, gua-gua di dunia yang sudah terekspose baru 10% saja dari total seluruh gua di dunia. Artinya, masih banyak gua yang belum pernah dimasuki manusia!
"Saya sangat tertarik dengan planet (bumi-red) ini dan apa yang kita belum pernah tahu di dalamnya," ujarnya.
Hutan hujan, gua dan terumbu karang, itulah masukan dari Hanbury-Tenison soal tempat-tempat ekspedisi yang menarik. Di hutan hujan ada suku-suku dengan kebudayaan dan adat yang menarik, gua dengan aneka ornamen dan bentuk batu yang unik di dalamnya, serta terumbu karang di bawah laut yang bentuknya mungkin tak pernah Anda lihat sebelumnya.
Hanbury-Tenison mengungkapkan, memang tidak mudah menjadi seorang penjelajah. Namun, hal tersebut bukan berarti Anda tak boleh menjelajahi aneka tempat di bumi. Ilmu pengetahuan menjadi kuncinya.
"Lalu asal Anda memperlakukan orang dengan hormat, mengintegrasikan dan hidup lebih dekat dengan cara penduduk setempat tanpa membawa pengaruh banyak dari dunia luar," tutur Hanbury-Tenison memberi tips tinggal bersama suku-suku atau masyarakat asli di suatu tempat.
Hanbury-Tenison kemudian memberikan 9 destinasi yang menarik untuk dijelajahi di muka bumi, yakni kawasan Amerika Tengah, hutan Amazon, hutan hujan di Kongo, bagian utara Myanmar, Mulu di Malaysia, Great Barrier Reef di Australia, Lautan Mariana di Samudera Pasifik, semenanjung Kamchatka di Russia, dan terakhir Danau Vostok di Antartika.
Hanbury-Tenison menempatkan Danau Vostok sebagai destinasi yang paling sulit untuk dikunjungi. Bagi Anda yang belum tahu, Danau Vostok di Antartika terkubur sedalam 3,2 km di bawah lapisan es. Danau ini dipercaya ilmuwan sebagai tempat ikan dan mahluk hidup organisme kecil berumur jutaan tahun lalu!
Tak hanya Danau Vostok, Laut Meriana juga jadi tempat yang paling sulit untuk dijelajahi. Tak heran, laut ini terkenal dengan Palung Meriana sebagai palung paling dalam di bumi. Palungnya berada di Samudera Pasifik di antara Filipina dan Jepang. Kedalaman palungnya mencapai 10.911 km.
Hanbury-Tenison memberikan bocoran untuk menjadi penjelajah. Anda bisa saja bekerja di suatu badan penelitian atau mendaftarkan diri ikut kegiatan-kegiatan ekspedisi. Ingat, Anda hanya perlu bekerja keras dan mau belajar sesuatu yang baru.
"Penjelajahan bukan menjadi orang pertama yang menemui sesuatu, tapi ini tentang pemahaman dan belajar lebih banyak tentang hal tersebut," tandas Hanbury-Tenison yang baru saja menerbitkan buku The Explorers modern.
(aff/aff)
Komentar Terbanyak
Bangunan yang Dirusak Massa di Sukabumi Itu Villa, Bukan Gereja
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Brasil Ancam Seret Kasus Kematian Juliana ke Jalur Hukum