Traveler yang gila bola, pasti kenal Dennis Bergkamp. Legenda klub Arsenal ini punya deretan piala dan terkenal dengan gol-gol yang cantik. Di balik itu, dirinya ternyata punya fobia terbang yang hebat sampai dijuluki Non-Flying Dutchman.
Dennis Bergkamp adalah penyerang andalan Arsenal di tahun 1995 sampai pensiun pada 2006. Dengan kostum bernomor 10, Bergkamp mengoleksi 11 piala, mencetak 120 gol dari 423 penampilan, serta 10 penghargaan individu. Tak ayal, dirinya pun masuk dalam daftar 100 pesepakbola terbaik di dunia sepanjang masa dari FIFA.
Layaknya pribahasa tak ada gading yang tak retak, Bergkamp toh bukan manusia sempurna. Dia punya fobia yang mungkin juga dialami oleh traveler di dunia. Fobia atau takut terbang.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Seperti yang juga ditulis dalam biografi bukunya 'Stillness and Speed', pemain Belanda ini pernah melintasi Gunung Etna yang merupakan gunung berapi di kawasan Catania, Italia. Bergkamp yang ketika itu berusia 20-an tahun, naik pesawat kecil dan melihat pemandangan mengerikan di luar jendela pesawat.
Pesawatnya masuk ke gumpalan awan, yang mana hanya terlihat warna putih dan abu-abu saja. Ditambah guncangan yang kuat, Bergkamp mengaku gemetar sepanjang penerbangan.
Sehabis itu, Bergkamp punya deretan pengalaman yang makin membuatnya takut naik pesawat. Seperti kala sedang berkostum Inter Milan di tahun 1993-1995, dia melihat baling-baling pesawat yang kecil ketika hendak terbang dari Milan ke Florence untuk menghadapi Fiorentina. Dia langsung berkeringat dingin, membayangkan apa yang terjadi jika naik pesawat seperti itu!
Terakhir adalah di tahun 1994, saat dirinya memperkuat timnas Belanda dan sedang terbang ke AS di ajang Piala Dunia. Di dalam pesawat, seorang wartawan bercanda dirinya membawa bom. Sontak, seluruh penumpang panik termasuk Bergkamp yang takutnya setengah mati. Wartawannya didenda dan dihukum penjara, sementara Bergkamp sudah mencapai klimaks ketakutan naik pesawat.
Semanjak itulah, Bergkamp bersumpah tidak akan terbang naik pesawat demi alasan apapun. Dia sering tidak fokus di lapangan, kala memikirkan pesawat apa yang akan ditumpangi dan kondisi cuaca setelah bertanding.
Waktu menandatangi kontrak dengan Arsenal, Bergkamp pun menegaskan tidak mau menggunakan transportasi pesawat dan memilih untuk perjalanan darat. Pihak Arsenal yang awalnya setuju, lama-lama keberatan.
Bayangkan, Bergkamp kerap kali absen di ajang Liga Champions atau UEFA CUP (sebelum berganti nama jadi Europa League) saat menghadapi tim-tim dari negara berlokasi jauh dari London. Kadang bisa dipaksakan dengan naik bus, tapi malah jadi bumerang karena Bergkamp malah kelelahan lebih dulu sebelum bertanding.
Fobia terbang Bergkamp pun tak kunjung sembuh, walau pihak klub Arsenal memberikannya terapi dan psikiater. Pelatih Arsenal, Arsene Wenger sungguh menyesalinya. Menurutnya, pemain berambut pirang itu bisa lebih banyak mencetak gol dan meraih banyak titel juara kalau tidak ada masalah takut naik pesawat.
Sampai saat ini, Bergkamp masih takut naik pesawat. Terbukti, saat klub Ajax datang ke Indonesia pada tahun 2014 kemarin. Bergkamp yang menjabat sebagai asisten pelatih, tidak ikut datang dan membuat sebagian fans Ajax dan Arsenal kecewa.
Bergkamp tetaplah Bergkamp. Sempat diberi julukan Flying Dutchman, tapi fans Arsenal malah menjulukinya Non-Flying Duchtman. Legenda yang ditakuti di lapangan hijau... yang anti terbang. (aff/aff)
Komentar Terbanyak
Penumpang Hilang HP di Penerbangan Melbourne, Ini Hasil Investigasi Garuda
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Keluarga Indonesia Diserang Pria di Singapura, Anak Kecil Dipukul dengan Botol