Api dharma yang diambil oleh umat Buddha di sumber api abadi Mrapen, Kabupaten Grobogan, akhirnya tiba di Candi Mendut, Selasa (9/5/2017) sore. Api tersebut menjadi sarana puja bakti bersama air suci yang akan diarak bersama persembahan lain menuju Candi Borobudur, Rabu (10/5) besok, dalam rangkaian perayaan Hari Tri Suci Waisak, 2561 BE/2017.
Api dharma tiba di Candi Mendut, sekitar pukul 14.55 WIB dan diterima langsung oleh Ketua Umum Perwakilan Umat Buddha Indonesia (Walubi), S Hartati Murdaya. Bersama dengannya, tampak Ketua Dewan Kehormatan Sangha Walubi Biksu Tadisa Paramita Mahastavira, Wakil Widyakasaba Walubi Bante Wongsin Labiko Mahathera serta Ketua DPD Walubi Jawa Tengah David Hermanjaya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Berdoa bersama (Pertiwi/detikTravel) |
"Api ini diharapkan mampu menerangi segala langkah hidup kita dengan penerangan sejati Buddha dharma," kata Hartati.
Menurutnya, jika manusia mampu mencari dan menemukan api dharma maka ia akan berjalan dalam kebenaran, mengikis kebencian, mengurangi ego, dan keserakahan, serta menghapus kebodohan.
"Untuk itu, peringatan Hari Tri Suci Waisak ini baiknya dijadikan awal yang lebih baik, seiring terangnya api dharma. Sehingga semua kegelapan dalam batin manusia turut sirna," urainya.
Umat Buddha berdoa di Candi Mendut (Pertiwi/detikTravel) |
Senada dengan Hartati, Bante Wong Sin Labiko Mahatera juga mengatakan api merupakan lambang penerang bagi hidup manusia. "Keberadaan api dan air sangat penting dalam kehidupan," katanya.
Pada penyemayaman api, terdapat sebanyak 14 majelis Walubi yang mengikuti prosesi dari awal hingga akhir. Traveler yang sudah datang untuk melihat prosesi Waisak jangan lupa ya, besok adalah puncak acara.
Pengurus Walubi (Pertiwi/detikTravel) |












































Berdoa bersama (Pertiwi/detikTravel)
Umat Buddha berdoa di Candi Mendut (Pertiwi/detikTravel)
Pengurus Walubi (Pertiwi/detikTravel)
Komentar Terbanyak
Koster: Wisatawan Domestik ke Bali Turun gegara Penerbangan Sedikit
Ditonjok Preman Pantai Santolo, Emak-emak di Garut Babak Belur
Awal Mula PB XIV Purbaya Gabung Ormas GRIB Jaya dan Jadi Pembina