Proyek fasilitas publik di Taman Wisata Alam (TWA) Kawah Ijen dikeluhkan wisatawan juga merusak pemandangan alam. Fasilitas itu dibangun oleh Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Jawa Timur.
Ratusan lubang yang ada rencananya digunakan sebagai pondasi pagar keselamatan malah menganga lebar tanpa ada tanda atau pembatas. Tak hanya itu, lokasi pembangunan pendopo dan toilet ada di titik pandang paling bagus untuk melihat Kawah Ijen.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lubang-lubang besar tak ada pembatasnya (Ardian Fanani/detikTravel) |
Terlepas dari kritikan, ia senang dengan adanya pembangunan pendopo dan toilet di puncak Ijen yang dianggap melengkapi kenyamanan wisatawan. Namun jika pembangunan diatas puncak Ijen terlalu banyak malah akan mengurangi estetika keindahan pemandangan di puncaknya.
"Itu titik banyak banget. Dan terbagus untuk foto memang di situ. Tapi nanti kalau di foto akan kelihatan bangunan itu. Saya harap pihak yang melakukan pembangunan untuk memikirkan itu," tambahnya.
Hal yang sama diungkapkan oleh salah satu pemandu wisata Ijen, Andika. Menurutnya pembangunan di puncak Ijen malah akan merusak pemandangan yang sebelumnya alami menjadi kurang enak dipandang.
Pekerja menyelesaikan pembangunan fasilitas di Puncak Ijen (Ardian Fanani/detikTravel) |
"Apalagi titik pembangunan pendopo itu berada di mana sebenarnya Kawah Ijen itu terlihat indah," tambahnya.
Alangkah indahnya jika fasilitas umum itu dibangun di sekitar Pondok Bunder. Lokasi itu masih berada di titik terdekat dengan puncak Ijen.
"Mayoritas wisatawan mancanegara yang datang itu tidak setuju jika di puncak Kawah Ijen dibangun seperti itu. Karena mereka datang ke sini untuk mencari sesuatu yg alami, bukan mencari buatan manusia," pungkasnya. (msl/aff)












































Lubang-lubang besar tak ada pembatasnya (Ardian Fanani/detikTravel)
Pekerja menyelesaikan pembangunan fasilitas di Puncak Ijen (Ardian Fanani/detikTravel)
Komentar Terbanyak
KGPH Mangkubumi Bantah Khianati Saudara di Suksesi Keraton Solo
Kisah Sosialita AS Liburan di Bali Berakhir Tragis di Tangan Putrinya
Keraton Solo Memanas! Mangkubumi Dinobatkan Jadi PB XIV