Ini Tempat-tempat yang Bisa Hilang di Dunia!

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Updated

Ini Tempat-tempat yang Bisa Hilang di Dunia!

Afif Farhan - detikTravel
Kamis, 16 Nov 2017 19:30 WIB
Ini Tempat-tempat yang Bisa Hilang di Dunia!
Foto: (dok Istimewa)
Balasore - Fenomena suatu tempat yang hilang sungguhan ada. Inilah beberapa di antaranya!

Ada banyak bentang alam di dunia yang hilang. Hilang dalam arti kata sebenarnya, bisa berarti tersapu sesuatu, tertelan sesuatu dan lain-lain. Bikin geleng-geleng kepala namun tetap menarik untuk dikunjungi.

Dirangkum detikTravel, Kamis (16/11/2017) berikut tempat-tempat yang bisa hilang di Bumi:

1. Pantai yang hilang di India 2 kali Sehari

(Odisha Sun Times)
Pantai Chandipur terletak di Balasore, Odisha, sebelah timur India. Pantai ini memiliki keindahan yang mempesona, tetapi juga dibilang aneh. Pantainya bisa menghilang dan muncul lagi di hari yang sama.

Saat surut, air laut di Pantai Chandipur bisa menghilang hingga 5 km dari garis pantai. Pada saat pasang, air laut pun kembali mengisi hingga garis pantai. Anehnya, peristiwa ini terjadi dua kali dalam sehari.

Di sini kamu bisa main di pinggir pantai sambil menyaksikan peristiwa pasang surut yang tidak biasa itu. Ketika air surut, kamu juga bisa jalan kaki hingga ke tengah laut atau naik jeep. Tapi hati-hati, bila sudah ada tanda-tanda air laut pasang sebaiknya segera kembali ke garis pantai.

Jika penasaran dan ingin datang langsung ke Pantai Chandipur, kamu bisa naik kereta terlebih dahulu sampai ke Balasore. Setelah itu kamu bisa naik bus dari Balasore menuju ke Pantai Chandipur.

2. Danau hilang di Irlandia

(Les Calderwood/Youtube)
Danau Loughareema di Irlandia masuk dalam fenomena bentang alam yang hilang. Lokasi danau ini terletak tak jauh dari pesisir pantai Kota Ballycastle. Danaunya sendiri kalau sedang ada airnya, akan tampak indah. Namun di satu waktu, danau akan mengering, tanpa ada air sama sekali. Fenomena ini bisa dijelaskan secara ilmiah dan bukan karena kekeringan.

Ternyata, struktur dasar danau yang mempengaruhi fenomena ini. Dasar Danau Loughareema rupanya tanah gambut, sehingga air akan diserap sampai ke dalam tanah. Saat curah hujan mulai tinggi lagi, Danau Loughareema akan terisi air kembali.

Malah, air bisa berlebih-lebih memenuhi danau ini, sampai menyebabkan banjir di jalan raya yang terletak tepat di samping danau.

Menurut cerita penduduk setempat, banjir ini menewaskan seorang jenderal yang bepergian memakai kereta kuda saat melintas di dekat danau. Sampai sekarang, penampakan sang Jenderal bersama kereta kudanya kerap dilihat traveler di sekitar danau. Hii...

3. Danau hilang di Kyrgystan

(Visit Kyrgystan)
Danau yang bisa menghilang juga ada di Kyrgystan. Tepatnya di Ak-Su, di Issyk Kul Region, daerah terpencil yang lebih banyak gunung-gunung es-nya dibandingkan pemukiman. Nama danau ini diambil dari nama Gottfried Merzbacher, ahli geografi dan pendaki gunung berkewarganegaraan Jerman yang menemukannya.

Ceritanya saat itu, Merzbacher memimpin tim ekspedisi ke Pegunungan Tian Shan untuk mencapai puncak Khan Tengri. Sayang, karena badai salju perjalanan Merzbacher terpaksa mengganti rute di Byankol Pass, sampai akhirnya ketemu Gletser Enilchek. Di gletser inilah, danau tersebut ditemukan.

Danau Merzbacher bisa menghilang 2 kali dalam setahun, sekali di musim panas, dan sekali di musim dingin. Saat danau mengering, tersisa bongkahan besar es yang terdapat di celah-celah antara gletser.

Beberapa penjelasan ilmiah dapat diutarakan mengenai fenomena alam ini. Salah satunya soal tekanan air yang menciptakan perubahan bentuk dalam bendungan es, sehingga membuka celah yang membuat air danau terkuras. Sampai sekarang para peneliti tengah meneliti penyebab fenomena tersebut bisa terjadi.

4. Taman yang Hilang di Austria

(WaterFrame/BBC Travel)
Ini fenomena alam yang keren di Austria. Saat musim dingin, ada taman yang asri. Tapi ketika musim panas, tamannya 'hilang' dan menjadi danau!

Green Lake terletak di Tragoess, Stryia, Austria tepatnya di kaki pegunungan salju Hochschwab. Pada musim gugur dan musim dingin, area ini adalah sebuah taman. Taman di tepi danau ini sering dikunjungi, kebanyakan oleh para pendaki gunung. Namun taman asri pada musim dingin ini berubah drastis pada saat musim panas, menjadi danau.

Danau ini dinamakan Der Gruene See atau The Green Lake karena airnya yang berwarna hijau alami seperti zamrud. Kedalaman danau hanya sekitar 1-2 meter pada saat musim dingin. Sedangkan pada musim panas taman ini perlahan tenggelam. Mengapa begitu? Hal ini terjadi karena melelehnya es yang ada di pegunungan Hochschwab. Kedalaman danau pun meningkat drastis, pada musim dingin, kedalaman danau bisa mencapai 12 meter.

Pengunjung yang datang ke sini pun berubah. Dari para pendaki gunung, berganti jadi para penyelam. Area ini menjadi tempat favorit sekaligus unik bagi para penggemar olahraga menyelam. Karena, Green Lake bisa memberikan pengalaman berbeda dalam menyelam.

Pada musim panas, para penyelam bisa berenang bersama ikan di danau dengan pemandangan pepohonan asri dan rumput hijau. Tidak hanya itu, kamu pun bisa mencoba jalan di jalan setapak dari bebatuan yang ada di bawah air. Bangku yang biasa dibuat duduk para pengunjung pun bisa jadi spot foto yang menarik.

Selama hampir 6 bulan, taman ini akan tenggelam dan akan menjadi surga bagi para penyelam. Pepohonan dan rumput yang tenggelam tidak akan layu dan kehilangan kesegarannya karena matahari musim panas terus memberi asupan cahaya yang cukup.
Halaman 2 dari 5
Pantai Chandipur terletak di Balasore, Odisha, sebelah timur India. Pantai ini memiliki keindahan yang mempesona, tetapi juga dibilang aneh. Pantainya bisa menghilang dan muncul lagi di hari yang sama.

Saat surut, air laut di Pantai Chandipur bisa menghilang hingga 5 km dari garis pantai. Pada saat pasang, air laut pun kembali mengisi hingga garis pantai. Anehnya, peristiwa ini terjadi dua kali dalam sehari.

Di sini kamu bisa main di pinggir pantai sambil menyaksikan peristiwa pasang surut yang tidak biasa itu. Ketika air surut, kamu juga bisa jalan kaki hingga ke tengah laut atau naik jeep. Tapi hati-hati, bila sudah ada tanda-tanda air laut pasang sebaiknya segera kembali ke garis pantai.

Jika penasaran dan ingin datang langsung ke Pantai Chandipur, kamu bisa naik kereta terlebih dahulu sampai ke Balasore. Setelah itu kamu bisa naik bus dari Balasore menuju ke Pantai Chandipur.

Danau Loughareema di Irlandia masuk dalam fenomena bentang alam yang hilang. Lokasi danau ini terletak tak jauh dari pesisir pantai Kota Ballycastle. Danaunya sendiri kalau sedang ada airnya, akan tampak indah. Namun di satu waktu, danau akan mengering, tanpa ada air sama sekali. Fenomena ini bisa dijelaskan secara ilmiah dan bukan karena kekeringan.

Ternyata, struktur dasar danau yang mempengaruhi fenomena ini. Dasar Danau Loughareema rupanya tanah gambut, sehingga air akan diserap sampai ke dalam tanah. Saat curah hujan mulai tinggi lagi, Danau Loughareema akan terisi air kembali.

Malah, air bisa berlebih-lebih memenuhi danau ini, sampai menyebabkan banjir di jalan raya yang terletak tepat di samping danau.

Menurut cerita penduduk setempat, banjir ini menewaskan seorang jenderal yang bepergian memakai kereta kuda saat melintas di dekat danau. Sampai sekarang, penampakan sang Jenderal bersama kereta kudanya kerap dilihat traveler di sekitar danau. Hii...

Danau yang bisa menghilang juga ada di Kyrgystan. Tepatnya di Ak-Su, di Issyk Kul Region, daerah terpencil yang lebih banyak gunung-gunung es-nya dibandingkan pemukiman. Nama danau ini diambil dari nama Gottfried Merzbacher, ahli geografi dan pendaki gunung berkewarganegaraan Jerman yang menemukannya.

Ceritanya saat itu, Merzbacher memimpin tim ekspedisi ke Pegunungan Tian Shan untuk mencapai puncak Khan Tengri. Sayang, karena badai salju perjalanan Merzbacher terpaksa mengganti rute di Byankol Pass, sampai akhirnya ketemu Gletser Enilchek. Di gletser inilah, danau tersebut ditemukan.

Danau Merzbacher bisa menghilang 2 kali dalam setahun, sekali di musim panas, dan sekali di musim dingin. Saat danau mengering, tersisa bongkahan besar es yang terdapat di celah-celah antara gletser.

Beberapa penjelasan ilmiah dapat diutarakan mengenai fenomena alam ini. Salah satunya soal tekanan air yang menciptakan perubahan bentuk dalam bendungan es, sehingga membuka celah yang membuat air danau terkuras. Sampai sekarang para peneliti tengah meneliti penyebab fenomena tersebut bisa terjadi.

Ini fenomena alam yang keren di Austria. Saat musim dingin, ada taman yang asri. Tapi ketika musim panas, tamannya 'hilang' dan menjadi danau!

Green Lake terletak di Tragoess, Stryia, Austria tepatnya di kaki pegunungan salju Hochschwab. Pada musim gugur dan musim dingin, area ini adalah sebuah taman. Taman di tepi danau ini sering dikunjungi, kebanyakan oleh para pendaki gunung. Namun taman asri pada musim dingin ini berubah drastis pada saat musim panas, menjadi danau.

Danau ini dinamakan Der Gruene See atau The Green Lake karena airnya yang berwarna hijau alami seperti zamrud. Kedalaman danau hanya sekitar 1-2 meter pada saat musim dingin. Sedangkan pada musim panas taman ini perlahan tenggelam. Mengapa begitu? Hal ini terjadi karena melelehnya es yang ada di pegunungan Hochschwab. Kedalaman danau pun meningkat drastis, pada musim dingin, kedalaman danau bisa mencapai 12 meter.

Pengunjung yang datang ke sini pun berubah. Dari para pendaki gunung, berganti jadi para penyelam. Area ini menjadi tempat favorit sekaligus unik bagi para penggemar olahraga menyelam. Karena, Green Lake bisa memberikan pengalaman berbeda dalam menyelam.

Pada musim panas, para penyelam bisa berenang bersama ikan di danau dengan pemandangan pepohonan asri dan rumput hijau. Tidak hanya itu, kamu pun bisa mencoba jalan di jalan setapak dari bebatuan yang ada di bawah air. Bangku yang biasa dibuat duduk para pengunjung pun bisa jadi spot foto yang menarik.

Selama hampir 6 bulan, taman ini akan tenggelam dan akan menjadi surga bagi para penyelam. Pepohonan dan rumput yang tenggelam tidak akan layu dan kehilangan kesegarannya karena matahari musim panas terus memberi asupan cahaya yang cukup.

(aff/aff)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads