Taj Mahal mulai dibangun sekitar tahun 1631 silam di Agra, India. Mausoleum ini menjadi bukti cinta abadi Maharaja Shah Jahan pada istrinya, Mumtaz Mahal, yang meninggal saat melahirkan anak ke-14 mereka.
Hingga kini Taj Mahal masih berdiri dan menjadi salah satu destinasi paling populer di India. Jutaan turis, baik domestik maupun internasional, berkunjung ke Taj Mahal setiap tahunnya. Bahkan tahun 2016 lalu, pengunjungnya hampir mencapai 6,5 juta turis.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Namun batasan ini hanya berlaku untuk turis lokal saja. Setiap harinya kebanyakan yang berkunjung memang wisatawan domestik India. Jumlahnya lebih banyak dari wisatawan mancanegara.
Maka ke depannya jumlah pengunjung lokal per hari dibatasi 40 ribu orang. Sedangkan wisatawan mancanegara tidak ada batasan kunjungan per harinya.
Rata-rata kunjungan ke Taj Mahal setiap hari mencapai 10.000 hingga 15.000, tapi bisa lebih banyak lagi saat akhir pekan, yaitu 70.000 wisatawan. Untuk biaya masuknya sendiri tidak gratis, harga tiket 40 Rupee (Rp 8.467) untuk turis lokal dan 1.000 Rupee (Rp 211 ribu) untuk turis mancanegara.
Menurut para ahli, begitu ramainya wisatawan yang datang dapat membuat marmer putih dan pondasi Taj Mahal semakin rapuh. Sementara sejak beberapa waktu lalu, marmernya sudah membutuhkan perawatan ekstra, di mana harus dibersihkan setiap hari agar tidak menguning karena polusi udara.
Selain itu, keputusan otoritas setempat untuk membatasi jumlah pengunjung adalah adanya lima pengunjung Taj Mahal terluka saat liburan akhir tahun kemarin, kala berdesakan saat pengunjung tengah ramai-ramainya. (krn/aff)
Komentar Terbanyak
Wisatawan Bekasi Dicegat Akamsi Cianjur, Pemkab Jamin Wisata Aman dan Nyaman
Tak Lagi Jadi Menkeu, Sri Mulyani Sibuk Liburan ke Yogya
Wisatawan Bekasi Dicegat Akamsi Cianjur, Polisi Mediasi