Kenapa Sih Makanan di Pesawat Rasanya Berbeda?

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Serba-serbi Penerbangan

Kenapa Sih Makanan di Pesawat Rasanya Berbeda?

Wahyu Setyo Widodo - detikTravel
Kamis, 25 Jan 2018 14:30 WIB
Ilustrasi makanan pesawat (detikFood)
Jakarta - Kamu yang sering traveling naik pesawat, pasti pernah bertanya-tanya. Kenapa nasi atau daging yang dimakan di pesawat beda rasanya? Ternyata ini jawabannya.

Saat naik pesawat full service, kita mendapatkan makanan di pesawat yang diberikan dari pihak maskapai. Terkadang ada beberapa pilihan menu makanan dalam satu nampan.

Meski sudah memilih opsi menu makanan yang terbaik, tapi terkadang rasa makanan di pesawat masih kurang cocok dengan lidah kita. Tak jarang rasanya terasa hambar, seperti ada bumbu-bumbu yang kurang.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dilansir detikTravel dari BBC, Kamis (25/1/2018), rupanya ada penjelasan ilmiah yang cukup logis terkait masalah ini. Alasan pertama, yaitu kondisi udara kering dan tekanan udara yang rendah selama penerbangan.

Berada di ketinggian membuat tekanan udara dan kadar kelembaban semakin menurun. Di ketinggian sekitar 30.000 kaki, kelembaban dalam kabin pesawat hanya kurang dari 12%. Kondisi ini bahkan lebih kering daripada di gurun.

Kombinasi kondisi kering dan tekanan rendah inilah yang membuat sensitivitas indera perasa manis dan asin seseorang menurun hingga 30%. Uniknya, studi yang dilakukan Institut Fraunhofer, Jerman pada 2010, kondisi ini tidak mempengaruhi pengecapan rasa pahit, dan pedas.

Untuk mengakalinya, beberapa chef maskapai penerbangan top menambahkan lebih banyak garam untuk makanan di kabin atau menggunakan rempah-rempah yang lebih kuat.

Alasan kedua adalah, makanan di pesawat dimasak dalam sekali waktu dengan jumlah yang masif. Produksi makanan sekaligus dalam jumlah banyak ini bisa menurunkan kualitas cita rasa makanan.

Proses pengemasan, pendinginan, dan pemanasan kembali sesaat sebelum makanan disajikan di atas kabin juga turut andil dalam menurunkan cita rasa makanan.

Fakta ketiga, ketika terbang saluran pernafasan kita sedikit terhambat. Itu karena tekanan udara di dalam kabin lebih rendah sehingga bisa mengurangi kemampuan molekul bau menguap dan masuk ke hidung. Ibarat seperti hidung sedang tersumbat, rasa makanan di pesawat pun jadi kurang sedap.

Kalau pun ingin tetap menyantap makanan di pesawat, ada beberapa pilihan menu makanan di pesawat yang disarankan oleh para ahli. Pilihan menu makanan terbaik adalah nasi goreng atau stew yaitu rebusan daging dan sayuran yang dimasak perlahan.

Fritz Gross, Direktur Kuliner di LSG Sky Chefs Asia Pacific menyebut nasi goreng rasanya tidak banyak berubah meski dihidangkan di pesawat. Begitu pula dengan rebusan daging dan sayur.

"Kami bisa mendidihkannya perlahan dan memanaskannya lagi dan lagi, namun hidangan itu tetap stew," ujar Gross.

Dari sekian banyak jenis makanan, Gross menyebut pasta sebagai pilihan terburuk ketika makan di pesawat. Sebabnya, pasta harus dimasak hingga kondisi al dente supaya enak. Nah, traveler sekarang sudah tahu kan alasannya? (rdy/fay)

Travel Highlights
Kumpulan artikel pilihan oleh redaksi detikTravel
Serba-serbi Penerbangan
Serba-serbi Penerbangan
74 Konten
Traveling sudah jadi gaya hidup semua orang, dan pesawat adalah alat transportasi paling favorit. Semakin banyak yang terbang, semakin banyak juga cerita uniknya.
Artikel Selanjutnya
Hide Ads