Saat naik pesawat full service, kita mendapatkan makanan di pesawat yang diberikan dari pihak maskapai. Terkadang ada beberapa pilihan menu makanan dalam satu nampan.
Meski sudah memilih opsi menu makanan yang terbaik, tapi terkadang rasa makanan di pesawat masih kurang cocok dengan lidah kita. Tak jarang rasanya terasa hambar, seperti ada bumbu-bumbu yang kurang.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Berada di ketinggian membuat tekanan udara dan kadar kelembaban semakin menurun. Di ketinggian sekitar 30.000 kaki, kelembaban dalam kabin pesawat hanya kurang dari 12%. Kondisi ini bahkan lebih kering daripada di gurun.
Kombinasi kondisi kering dan tekanan rendah inilah yang membuat sensitivitas indera perasa manis dan asin seseorang menurun hingga 30%. Uniknya, studi yang dilakukan Institut Fraunhofer, Jerman pada 2010, kondisi ini tidak mempengaruhi pengecapan rasa pahit, dan pedas.
Untuk mengakalinya, beberapa chef maskapai penerbangan top menambahkan lebih banyak garam untuk makanan di kabin atau menggunakan rempah-rempah yang lebih kuat.
Alasan kedua adalah, makanan di pesawat dimasak dalam sekali waktu dengan jumlah yang masif. Produksi makanan sekaligus dalam jumlah banyak ini bisa menurunkan kualitas cita rasa makanan.
Proses pengemasan, pendinginan, dan pemanasan kembali sesaat sebelum makanan disajikan di atas kabin juga turut andil dalam menurunkan cita rasa makanan.
Fakta ketiga, ketika terbang saluran pernafasan kita sedikit terhambat. Itu karena tekanan udara di dalam kabin lebih rendah sehingga bisa mengurangi kemampuan molekul bau menguap dan masuk ke hidung. Ibarat seperti hidung sedang tersumbat, rasa makanan di pesawat pun jadi kurang sedap.
Kalau pun ingin tetap menyantap makanan di pesawat, ada beberapa pilihan menu makanan di pesawat yang disarankan oleh para ahli. Pilihan menu makanan terbaik adalah nasi goreng atau stew yaitu rebusan daging dan sayuran yang dimasak perlahan.
Fritz Gross, Direktur Kuliner di LSG Sky Chefs Asia Pacific menyebut nasi goreng rasanya tidak banyak berubah meski dihidangkan di pesawat. Begitu pula dengan rebusan daging dan sayur.
"Kami bisa mendidihkannya perlahan dan memanaskannya lagi dan lagi, namun hidangan itu tetap stew," ujar Gross.
Dari sekian banyak jenis makanan, Gross menyebut pasta sebagai pilihan terburuk ketika makan di pesawat. Sebabnya, pasta harus dimasak hingga kondisi al dente supaya enak. Nah, traveler sekarang sudah tahu kan alasannya? (rdy/fay)
Komentar Terbanyak
Penumpang Hilang HP di Penerbangan Melbourne, Ini Hasil Investigasi Garuda
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Keluarga Indonesia Diserang Pria di Singapura, Anak Kecil Dipukul dengan Botol