Benjamin Ladraa, seorang pria berumur 25 tahun asal Swedia, melakukan aksi berjalan kaki dari Swedia menuju Palestina untuk aksi kemanusiaan. Tentunya, tindakannya tidak semulus seperti kelihatannya.
Aksi Benjamin bisa diikuti di akun Instagram @walktopalestine. Akun instagramnya viral dan menarik simpati para traveler di dunia. Namun perjuangan Benjamin jalan kaki ke Palestina tidak mudah.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ia juga membawa beberapa makanan untuk asupan diri. Namun, di sepanjang perjalanan, ia beberapa kali menemukan orang-orang yang berbaik hati memberikan bantuan.
"Orang-orang yang aku temui sangat baik hati. Terkadang mereka memberi aku uang ketika bertemu di jalan," ujar Benjamin.
Seringkali, Benjamin harus mendirikan tenda yang dibawa dan tidur di tempat manapun. Untuk menambah bekal, ia menggunakan penggalangan dana online untuk menghidupi diri.
"Aku juga punya penggalangan dana yang sukses. Sebenarnya, itu juga tidak mahal karena aku hanya perlu membeli makanan, serta berjalan kaki juga gratis. Terkadang aku tidur di tenda yang aku miliki, itu juga gratis," tambahnya.
Selain itu, terkadang ia juga sering diberhentikan oleh polisi setempat. Ini karena aksinya yang terbilang berani, berjalan kaki melintasi berbagai negara dengan sebuah stroller dan bendera Palestina yang berkibar.
"Hampir setiap hari saya diberhentikan polisi, ditanyakan mengenai aksi saya. Tapi itu dia, tantangan yang saya hadapi," ujarnya.
Benjamin telah melakukan aksinya sejak Agustus 2017 lalu. Ia berencana untuk pergi ke Palestina agar orang-orang di dunia mengerti keadaan sesungguhnya dan untuk kegiatan solidaritas di sana. (sna/fay)
Komentar Terbanyak
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Keluarga Indonesia Diserang Pria di Singapura, Anak Kecil Dipukul dengan Botol
Tragedi Juliana di Rinjani, Pakar Brasil Soroti Lambatnya Proses Penyelamatan