Korban Open Trip & Tour Leader Mesti Bersatu Lapor ke Polisi

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Open Trip Rawan Penipuan

Korban Open Trip & Tour Leader Mesti Bersatu Lapor ke Polisi

Fitraya Ramadhanny - detikTravel
Senin, 23 Jul 2018 07:25 WIB
Foto: Ilustrasi wisatawan open trip (Thinkstock)
Jakarta - Sudah banyak korban open trip dan tour leader abal-abal. Mereka mesti bersatu lapor ke polisi, supaya pelaku jera dan tidak meraja lela.

Dalam forum-forum traveling, sering diungkapkan aneka kejadian open trip dan oknum tour leader yang merugikan traveler. Ada banyak pelakunya. Dua kasus yang mencuat adalah tour leader Erwin yang meninggalkan turis di Maroko dengan alasan diculik orang, satu lagi adalah tour leader perempuan IW dengan modus pinjam uang dan kartu kredit yang beraksi sejak 2007.

Seperti dilihat detikTravel, Senin (23/7/2018) dari forum-forum traveling tersebut, para korban selama ini mencoba membereskan sendiri masalahnya. Meminta uang kembali dari pelaku. Namun hal itu sia-sia.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Hal ini diceritakan HL, pengacara yang pernah membantu korban open trip dan oknum tour leader. Menurut HL, korban harus bersatu untuk melapor ke polisi.

"Berulang kali saya omong, yang mampu membuat pelaku jera adalah tuntutan tindak pidananya. Kalau sudah masuk ranah hukum, dia pasti minta ampun," kata HL.

Sayangnya para korban masih enggan melakukan hal tersebut. Mereka hanya ramai di media sosial, ketika aktif menuntut pun hanya selesai pada pengembalian uang.

"Seringkali korban hanya berhenti hingga ganti rugi atau asal uang balik. Bahkan beberapa orang yang kurang paham hukum lebih cenderung teriak di medsos. Maaf, terus ngapain? Niat bikin jera ya pidanakan hingga meja hijau sesuai hukum yang berlaku," kata HL.

SZ, salah satu korban IW mengatakan dia ingin agar pelaku diseret ke proses hukum. Namun SZ merasa hanya sendirian.

"Saya pengen sih IW dipenjara, tapi saya lelah sendirian ngadepin IW dan ngadepin proses di polisinya. Butuh banyak tenaga, waktu dan biaya yang pasti jumlahnya bakal lebih dari kerugian saya. Ada korban yang kakaknya polisi, infonya masalahnya juga sudah selesai tapi toh nggak sampai buat IW masuk penjara juga," kata SZ.

Oleh karena itu ada imbauan agar para korban bersatu untuk memperkarakan oknum open trip dan tour leader yang sama.

"Wah akhirnya masuk media ya. Semoga benang kusut bisa terurai, korban-korban bersatu dan speak up, ada penyelesaian ya harapannya," kata NS berharap-harap.

Sebelumnya, terungkap kasus open trip lain yang merugikan wisatawan selain tour leader Erwin yang mengaku diculik di Maroko sehingga meninggalkan tamunya. Kali ini tour leader perempuan hijaber berinisial IW yang beraksi sejak 2007 sampai sekarang. Modusnya menurut para korban adalah pinjam uang untuk operasional open trip.

detikTravel sudah berusaha menghubungi IW. Telepon dan pesan tidak direspons. Terakhir IW merespon adalah Jumat (20/7). Dia menjawab singkat dengan mengaku sudah tidak berbisnis travel lagi. Kalau Anda punya pengalaman sejenis, ayo ceritakan lewat email ke redaksi@detik.travel.


Saksikan juga video 'Wah! Di Banyuwangi Bakal Ada Rumah Mobil untuk Wisatawan':

[Gambas:Video 20detik]

(fay/fay)

Travel Highlights
Kumpulan artikel pilihan oleh redaksi detikTravel
Open Trip Rawan Penipuan
Open Trip Rawan Penipuan
33 Konten
5 Turis WNI yang ditinggal tour leader di Maroko adalah puncak gunung es dari carut marut bisnis open trip murah. Apakah ini sebuah penipuan?
Artikel Selanjutnya
Hide Ads