Kuatnya daya tarik event yang akan digelar dari 3 sampai 5 Agustus mendatang ini juga diakui oleh Menteri Pariwisata Arief Yahya. Menurut Arief, DCF merupakan salah satu magnet utama dalam dunia pariwisata Jawa Tengah. Buktinya, penginapan di kawasan Dieng telah ludes dipesan.
"Animo turis terhadap pagelaran tersebut tak ayal memacu perekonomian daerah. Seluruh sektor kebagian rezeki, apalagi sektor akomodasi. Saya dengar wisatawan mulai memesan hotel dan homestay di Dieng jauh-jauh hari. Bahkan kini sudah hampir full booked. Ini tentu luar biasa," ujar Arief dalam keterangan tertulisnya, Kamis (26/7/2018).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Penuhnya homestay di Dieng juga dibenarkan oleh Ketua Kelompok Dieng Pandawa Alif Fauzi. Ia mengatakan hampir 1.000 kamar homestay sudah habis terpesan. Namun pihaknya menyediakan homestay pendukung di desa dekat lokasi acara berlangsung.
"Persiapan sudah 95%. Di zona utama, tepatnya di Dieng Kulon dan Dieng Wetan, sebanyak 99% sudah penuh. Kurang lebih 1.000 kamar lebih sudah ter-booking. Namun kita masih punya desa wisata penguat sebanyak 200 kamar dengan jarak 1 kilo, paling jauh 5 kilo, dari lokasi acara," ujarnya.
Alif mengatakan banyaknya pengunjung menjadi berkah bagi masyarakat Dieng. Bahkan tahun ini DCF juga akan mengikutsertakan masyarakat untuk berperan aktif. Panitia pun akan membuat atraksi-atraksi baru, mulai dari Dieng Bersih, Festival Tumpeng, Festival Bunga hingga Festival Domba Batur.
Dalam Festival Tumpeng, sedikitnya akan ada 50 tumpeng dari warga lokal yang disiapkan. Nantinya tumpeng-tumpeng tersebut akan dikirab dan dibawa ke lapangan. Di sana, tumpeng akan dimakan bersama-sama dengan para pengunjung DCF sebagai wujud syukur warga.
"Tujuannya agar masyarakat terkena dampak pariwisata juga. Semua diajak untuk menyukseskan DCF 2018. Ada yang unik tahun ini, yaitu Festival Domba. Hal ini juga sebagai bentuk upaya merintis desa wisata lainnya sehingga bisa mengangkat angrowisata domba. Kami juga mengangkat bunga Calla Lily yang akan kita pamerkan selama acara berlangsung," ujar Alif.
Dalam DCF, akan ada berbagai atraksi mulai dari seni tradisi lokal, jazz di atas awan, pertunjukan tari, pertunjukan musik, pesta lampion, serta kembang api yang siap memanjakan wisatawan. Sementara itu, di puncak acara akan dilakukan ritual pencukuran rambut anak gembel di kompleks Candi Arjuna.
Melihat tingginya animo wisatawan, wajar rasanya jika DCF masuk dalam 100 Wonderful Events Indonesia 2018 Kementerian Pariwisata. Apalagi pagelaran DCF kini telah memasuki tahun ke-9 dengan konten acara yang selalu paten.
Sementara itu, Ketua Pelaksana Top 100 Calender of Event (CoE) Wonderful Indonesia Kementerian Pariwisata Esthy Reko Astuti mengungkapkan bahwa DCF selalu sukses menarik minat banyak wisatawan.
"Performa positif terus ditunjukkan DCF. Sebagai salah satu atraksi pariwisata, event ini selalu sukses dalam setiap penyelenggaraannya. Selalu sukses menyedot wisatawan datang. Sampai ketemu di DCF 2018," ujarnya.
Tonton juga video: 'Urban Culture Festival, Pop Up Marketnya Anak Milenial'
(ega/fay)
Komentar Terbanyak
Bangunan yang Dirusak Massa di Sukabumi Itu Villa, Bukan Gereja
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Brasil Ancam Seret Kasus Kematian Juliana ke Jalur Hukum