Wisatawan Australia Sudah 'Ngotot' Berlibur ke Lombok

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Wisatawan Australia Sudah 'Ngotot' Berlibur ke Lombok

Akfa Nasrulhaq - detikTravel
Rabu, 15 Agu 2018 17:30 WIB
Saat Jokowi kunjungi korban gempa Lombok (Dok. Biro Setpres)
Jakarta - Menteri Pariwisata Arief Yahya menilai recovery pariwisata akan semakin cepat begitu Presiden Jokowi mengunjungi korban gempa di Lombok. Wisatawan nusantara semakin percaya diri bahwa Lombok akan cepat pulih dan wisatawan mancanegara pun akan menaikkan confidence level untuk segera ke Lombok.

Salah satu buktinya, saat Asdep Pengembangan Pemasaran I Regional Australia, Oceania, Adelia Raung soal permintaan wisman Australia. Mereka meminta agar Kementerian Pariwisata memberi kepastian, kapan Lombok siap menerima kunjungan wisatawan lagi.

Arief pun merasa sedih sekaligus gembira menanggapi hal itu. Sedih karena, belum berani membuka karena masih proses recovery, senang karena publik dunia meyakini bahwa proses recovery bisa cepat.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Betul, wisatawan Australia mendesak untuk terbang ke Lombok. Cukup ngotot, agar ada percepatan recovery dan bisa dibuka lagi buat wisman," kata Arief dalam keterangan tertulis, Rabu (15/8/2018).


"Dan, dunia bersimpati dengan Lombok, cinta dengan Lombok dan memilih berwisata ke Lombok," tambahnya.

Arief menambahkan bahwa hal itu tidak terlepas dari dampak aktivitas Presiden Jokowi (Jokowi) di Lombok itu luar biasa buat wisatawan. Arief mengagumi langkah seorang presiden yang berempati dengan tidur di tenda, bersama korban bencana gempa berkekuatan 7.0 SR itu.

"Ini memberi message ke semua orang, bahwa Lombok oke-oke saja. Tanpa harus bicara, presiden sudah membuktikan, aman," kata Arief.

Seperti diketahui, usai peninjauan kondisi lapangan di Lombok Utara yang porak poranda, Jokowi memutuskan untuk menggelar rapat terbatas bersama dengan jajaran terkait. Rapat terbatas tersebut digelar di halaman RSUD Tanjung, Kecamatan Tanjung, Kabupaten Lombok Utara.

Sejumlah arahan disampaikan Presiden dalam rapat terbatas tersebut agar penanganan pasca gempa dapat berjalan dengan baik dan segera memulihkan perekonomian wilayah setempat.

"Pertama, pastikan betul jumlah rumah rusak berat maupun rusak sedang dan rusak ringan," ujar Jokowi.

Data-data terkait kerusakan rumah milik warga saat ini amat dibutuhkan untuk memudahkan pemerintah pusat mendistribusikan bantuan yang akan diberikan kepada tiap kepala keluarga. Bagi warga yang rumahnya mengalami rusak berat, pemerintah telah menetapkan akan memberikan bantuan sebesar Rp 50 juta.

Kedua, Jokowi memerintahkan agar bantuan bagi warga yang tempat tinggalnya mengalami kerusakan berat untuk dapat diserahkan mulai besok. Dirinya menargetkan sebanyak seribu kepala keluarga telah mendapatkan bantuan pada esok harinya.

"Dimulai besok pagi akan segera kita serahkan bantuan untuk rumah yang rusak berat. Saya harapkan besok paling tidak minimal bisa seribu diserahkan. Kemudian setelah itu penyerahan bantuan untuk perbaikan rumah lainnya segera dilaksanakan terus," ujar Jokowi.

Jokowi juga menginginkan agar aktivitas perekonomian di daerah terdampak gempa dapat sesegera mungkin dipulihkan. Oleh karenanya, dalam instruksinya yang ketiga, Kepala Negara meminta jajarannya untuk turut memprioritaskan perbaikan fasilitas-fasilitas penunjang perekonomian.


"Untuk fasilitas-fasilitas umum yang berkaitan dengan ekonomi misalnya pasar agar ini didahulukan. Terutama pasar-pasar yang rusaknya ringan agar segera diperbaiki dan masyarakat didorong untuk beraktivitas ekonomi kembali," tuturnya.

Keempat, Presiden ingin agar warga setempat diberikan edukasi mengenai pembangunan rumah yang tahan gempa untuk meminimalkan kerusakan yang terjadi jika bencana tersebut kembali melanda di kemudian hari.

"Harus kita mulai sejak saat ini pembangunan rumah harus dengan konstruksi RISHA (Rumah Instan Sederhana Sehat). Konstruksi RISHA ini nanti akan dikawal oleh Kementerian PU sehingga betul-betul rumah yang ada sebanyak yang tadi sudah disebutkan betul-betul rumah yang tahan gempa," kata Jokowi.

Selain itu, Jokowi juga telah menginstruksikan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat untuk turut membenahi fasilitas-fasilitas pendidikan dan kesehatan yang rusak maupun hancur karena gempa. (ega/fay)

Hide Ads