Gunung Sewu merupakan kawasan geopark di yang mencakup wilayah Jawa Tengah, DI Yogyakarta sampai Jawa Timur dan sudah diakui UNESCO. Ditetapkan sebagai geopark nasional pada tahun 2013, lalu naik tingkat statusnya menjadi Global Geopark Network alias geopark dunia oleh UNESCO di tahun 2015.
"Tiga pilar dalam konsep geopark adalah konservasi, edukasi dan pemberdayaan masyarakat. Semuanya harus bejalan selaras, intinya memanfaatkan alam di sana untuk kehidupan masyarakatnya tanpa harus mengubah apalagi menghancurkannya," jelas GM Geopark Gunung Sewu, Budi Martono kepada detikTravel, Selasa (11/9/2018).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Soal pemberdayaan masyarakat, sudah banyak destinasi wisata di Geopark Gunung Sewu yang menghidupkan masyarakat setempatnya. Ambil contoh di kawasan Gunungkidul, beberapa destinasi wisatanya seperti Gua Jomblang, Gua Pindul, Kalisuci dan lain-lain.
"Dari destinasi wisata itulah, masyarakat sekitarnya bisa hidup. Mereka punya sumber perekonomian, serta paling penting tidak merusak alamnya untuk dijadikan destinasi wisata," tegas Budi.
![]() |
"Tahun 2012, jumlah kunjungan wisatawan baik dalam dan luar negeri ke Geopark Gunung Sewu di angka 2 juta. Terus meningkat sampai 5 juta kunjungan di tahun 2017 lalu. Itu sudah cukup sebagai bukti," lanjutnya.
Bukan itu saja, dengan menjaga sungai-sungai bawah tanah di Geopark Gunung Sewu, masyarakat setempat bisa menikmati air bersih. Budi berujar, masyarakat Gunungkidul benar-benar bergantung pada sumber air bersih dari sungai di bawah tanahnya.
"Sungai-sungai bawah tanah di Geopark Gunung Sewu itu buat wisata, buat minum dan buat kehidupan sehari-hari," tutur Budi.
![]() Pembangunan peternakan Ayam di Geopark Gunung Sewu (Istimewa/Cahyo) |
Namun kini, Geopark Gunung Sewu sedang terancam dengan pembangunan peternakan ayam dengan nama PT Widodo Makmur Unggas. Sebabnya, pembuangan limbahnya dialirkan ke dalam tanah yang mana nanti ujung-ujungnya akan mencapai sungai bawah tanah. Jika sudah begitu, maka semuanya akan tercemar.
"Mereka sudah membabat bukit-bukit karst untuk dijadikan lahan rata, lalu nanti limbahnya dibuang ke sungai bawah tanah. Rusak sudah semuanya, rusak wisatanya dan rusak kehidupan masyarakatnya," geram Budi.
BACA JUGA: Bisakah Limbah Peternakan Ayam Merusak Geopark Gunung Sewu? (aff/aff)
Komentar Terbanyak
Didemo Pelaku Wisata, Gubernur Dedi: Jelas Sudah Study Tour Itu Piknik
Prabowo Mau Borong 50 Boeing 777, Berapa Harga per Unit?
Prabowo Mau Beli 50 Pesawat Boeing dari AS, Garuda Ngaku Butuh 120 Unit