Tradisi Sedekah Laut Harus Terbuka Untuk Inovasi, Tapi Jangan Dihapus

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Tradisi Sedekah Laut Harus Terbuka Untuk Inovasi, Tapi Jangan Dihapus

Fitraya Ramadhanny - detikTravel
Kamis, 18 Okt 2018 17:15 WIB
Foto: Tradisi sedekah laut di Pantai Baru Bantul (Pradito/detikTravel)
Depok - Ada win-win solution terhadap polemik sedekah laut. Sebuah tradisi harus terbuka untuk inovasi, namun jangan sampai dihapus karena merupakan identitas bangsa.

Pakar Antropologi UI Jajang Gunawijaya dalam perbincangan dengan detikTravel menilai bahwa polemik sedekah laut di Bantul ini harus dilihat secara objektif dan hati-hati. Mengkritik sebuah tradisi harus mengedepankan dialog dan menjauhi konflik.

"Mengingatkan itu boleh, tapi tidak boleh memaksa. Kalau dipaksakan ya konflik," kata Jajang di kampus FISIP Universitas Indonesia, Depok, Kamis (18/10/2018).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tradisi diakui Jajang rawan disalahpahami, untuk itu dia menilai perlu ada inovasi yang bisa diterima seluruh anggota masyarakat. Jajang mencontohkan Tari Gandrung Sewu di Banyuwangi, mengalami inovasi karena sebelumnya juga dinilai tidak sesuai aturan agama. Akhirnya, Gandrung Sewu bisa menjadi atraksi wisata.



"Tari Gandrung Sewu yang dulunya erotis berubah kostumnya jadi tidak erotis. Kostum yang terbuka jadi tertutup. Yang tadinya untuk menggoda, sekarang jadi hiburan. Yang tadinya tradisional sekarang menjadi karnaval. Memang harus ada inovasi," jelas Jajang.

Inovasi untuk mengubah tradisi sedekah laut menjadi lebih baik itu perlu dilakukan, apalagi kalau itu berdampak positif untuk menarik wisatawan. Namun, Jajang tidak setuju jika sampai tradisi sedekah laut dihapuskan lantaran ada protes dari satu kelompok orang.

"Tapi saya tidak setuju kalau ada orang bilang ini musyrik lalu dihapuskan, kalau kayak begitu habis budaya kita. Kita akan kehilangan identitas diri sebagai bangsa yang kaya budaya dan identitas seni. Biarkan budaya itu ada dan kalau perlu diperbarui," tutupnya. (fay/fay)

Hide Ads