Menpar: Soal Penolakan Gandrung Sewu Sudah Selesai

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Menpar: Soal Penolakan Gandrung Sewu Sudah Selesai

Ahmad Masaul Khoiri - detikTravel
Rabu, 24 Okt 2018 17:15 WIB
Foto: Tari Gandrung Sewu (Ardian Fanani/detikTravel)
Jakarta - Festival Gandrung Sewu 2018 sudah selesai dilaksanakan minggu. Walau ada yang mempersoalkan, Menpar Arief Yahya sudah mendiskusikannya dan menganggapnya selesai.

"Soal Gandrung Sewu, saya tanya kembali apakah masih perlu ditanya? Nggak ada yang jawab," kata Arief di sela-sela FGD Penanganan Gerakan Jurnalisme Ramah Pariwisata di Sari Pan Pacific Hotel, Jakarta, Rabu (24/10/2018).

"Terus saya bilang juga bahwa Gandrung Sewu itu dibuka dan ditutup dengan selawat," imbuh dia menegaskan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menteri Pariwisata (Menpar), Arief Yahya, menyatakan Festival Gandrung Sewu akan kembali masuk 100 Calendar of Events nasional bersanding dengan event budaya lain di Indonesia. Acara ini layak masuk kalender wisata nasional karena pelaksanaannya terus menunjukkan peningkatan.

Dalam berita sebelumnya, berbagai bencana yang terjadi di Indonesia jadi alasan FPI Banyuwangi menolak digelarnya Gandrung Sewu. Namun, FPI tidak melarang kegiatan itu digelar.

"Sifatnya hanya nasihat. Jika memang itu tidak diindahkan ya tidak apa-apa. Kami tidak akan melakukan aksi penertiban acara itu (Gandrung Sewu)," ujar Ketua DPW-FPI Banyuwangi kepada detikcom di rumahnya, Kamis (18/10).

Menurutnya, setiap hari banyak terjadi bencana di Indonesia. Ini dikarenakan kemaksiatan tumbuh subur di Indonesia dan sebagai bentuk peringatan, jangan sampai bencana terjadi di Banyuwangi.

Sementara itu, di wilayah lain, ada pula penolakan sedekah laut yakni di Yogyakarta. Namun, Menpar Arief enggan mengomentarinya.

Bupati Bantul, Suharsono sudah angkat bicara terkait pengrusakan di lokasi tradisi sedekah laut di Pantai Baru oleh sekelompok orang semalam. Apa katanya?

"Perbuatan itu jelas masuk tindakan pidana, karena ada perusakan di lokasi," katanya saat dihubungi wartawan, Sabtu (13/10).

Suharsono melanjutkan, bahwa kegiatan seperti sedekah laut merupakan kegiatan budaya yang sudah turun menurun serta perlu dilestarikan keberadaannya. Karenanya, ia berharap pada masyarakat agar tidak perlu takut menggelar acara sedekah laut atau kegiatan budaya lainnya. (wsw/aff)

Hide Ads