"Bila dilihat dari tren penurunan luasan es dan berdasarkan pemodelan skenario perubahan iklim, diperkiraan es di Papua akan habis pada periode 2025-2030," ujar Donaldi Sukma Permana PhD, Peneliti Madya Pusat Penelitian dan Pengembangan BMKG kepada detikTravel, Rabu (14/11/2018).
detikTravel pernah mendatangi es abadi tersebut. Es abadinya berada di bagian puncak dari rangkaian Pegunungan Jayawijaya. Puncak-puncaknya yakni Puncak Sumantri, Puncak Jaya dan Puncak Carstensz Timur dengan ketinggian di atas 4.000 mdpl.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
"Secara umum, penyebab utama berkurangnya es di Papua adalah karena terjadinya proses pemanasan global yang dapat mencairkan es baik di kutub maupun di pegunungan tropis. Seperti halnya di Papua, pencairan es juga terjadi di pengunungan Andes di Peru, Amerika Selatan dan Pegunungan Kilimanjaro di Afrika," terangnya.
BACA JUGA: Mengenal Es Abadi Indonesia yang Tak Lama Lagi Hilang
Apa yang bisa kita lakukan supaya es abadi di Pegunungan Jayawijaya tetap terus ada?
"Tentunya aktifitas pengurangan gas rumah kaca dan pemanasan global mungkin dapat mengurangi laju penyusutan es di Papua. Akan tetapi, menurut kami, akan sangat sulit untuk dapat mempertahankan keberadaan tutupan es di Papua pada beberapa tahun mendatang," jawab Donaldi.
"Secara fisik, tutupan es di Papua sudah menyusut secara signifikan dan banyak terdapat rekahan. Penyusutan es menyebabkan luas batuan di sekitarnya yang berwarna lebih gelap, semakin besar. Luasan tersebut dapat menyerap panas matahari lebih banyak dan mencairkan es di sekitarnya lebih cepat," lanjutnya.
![]() |
Es abadi Indonesia itu sebenarnya sudah menjadi impian para pendaki. Namun lokasinya yang sulit terjamah, dibutuhkan biaya mahal dan persiapan yang tak main-main. Kini, keabadian esnya akan perlahan-lahan menghilang selamanya.
"Pada kondisi Bumi yang semakin hangat, akan sangat sulit untuk menjaga keberadaan es abadinya," pungkas Donaldi.
(aff/aff)
Komentar Terbanyak
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Viral Keluhan Traveler soal Parkir Jakarta Fair 2025: Chaos!