detikTravel bersama rombongan media dari berbagai negara menyambangi Singapore Airlines Training Centre di Singapura, dari tanggal 15-16 November 2018 lalu. Kapten S L Leong, VP Pilot A330/350 Flight Operations Division Singapore Airlines menjelaskannya.
Dulu, ia adalah orang pertama yang ikut dalam program penerbangan pertama ke New York, AS. Singapore Airlines meluncurkan jalur tanpa henti Changi-Newark yang sama pada tahun 2004, tetapi di tahun 2013 maskapai tersebut terpaksa menutupnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pesawat A340-500 yang digunakan saat itu boros bahan bakar dan akhirnya jalur tersebut menjadi terlalu mahal. Penerbangan itu kemudian ditutup dan dibuka kembali tahun ini dengan penggantian armada terbaru menggunakan A350-900ULR.
"Penerbangan langsung ini menghemat 40 persen bahan bakar. Karena ekonomi sekarang membaik maka orang-orang bisa melakukan traveling," kata Leong.
Pesawat ULR (ultra long range) tak didatangkan secara tiba-tiba. Kata dia, pesawat A350-900ULR dipesan 5 tahun yang lalu. Pilot punya tugas ikut sumbang pikiran untuk merancang bagaimana nanti operasionalnya.
"Jadi kita harus menunggu lama untuk memesan 1 pesawat. Setelah satu pesawat datang kita akan berdiskusi bagaimana rencana pengoperasiannya sampai ditumpangi oleh pelanggan," urai dia.
Nah kata Leong, pilot juga punya tugas yaitu memberi masukan kepada maskapai untuk mengembangkan armadanya. Apakah pesawat yang dipakai ada kelebihan dan kekurangannya, hal itu disampaikan kepada maskapai.
"Jadi tugas saya mempelajari pesawat ini lalu mengendalikannya di udara," ucap Leong.
Masih banyak pengalaman detikTravel mengunjungi SIA Training Centre. Tunggu di artikel selanjutnya ya. (msl/fay)
Komentar Terbanyak
Penumpang Hilang HP di Penerbangan Melbourne, Ini Hasil Investigasi Garuda
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Keluarga Indonesia Diserang Pria di Singapura, Anak Kecil Dipukul dengan Botol