Pengumuman! Es Krim Potong di Singapura Naik Harga

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Pengumuman! Es Krim Potong di Singapura Naik Harga

Ahmad Masaul Khoiri - detikTravel
Selasa, 27 Nov 2018 21:45 WIB
Es krim potong Singapura Traditional & Wafer Ice Cream Uncle Chieng (Masaul/detikTravel)
SIngapura - Traveler pernah mencoba atau mendengar es krim potong? Jajanan yang amat terkenal di Singapura ini tak seharga SGD 1 lagi.

detikTravel menyambangi Singapura beberapa waktu lalu. Kami pun tak melewatkan mengunjungi Orchard Road.

Kembali ke es krim potong, kami diberi tahu guide bahwa jajanan yang bernama 'Traditional & Wafer Ice Cream Uncle Chieng' itu telah naik harganya. Semula SGD 1 menjadi SGD 1,2 atau setara Rp 12.650.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Es krim potong menjadi jajanan paling dicari traveler ketika mengunjungi Singapura. Sejumlah lokasi terkenal Singapura menjadi mangkalnya PKL yang menjajakan jajanan ini.

Pengumuman! Es Krim Potong di Singapura Naik HargaEs krim potong di Singapura (Masaul/detikTravel)
Es krim potong seperti es krim biasanya. Bedanya adalah es krim ini dibalut dengan sebuah roti tawar.

Ada berbagai rasa di es krim potong 'Traditional & Wafer Ice Cream Uncle Chieng'. Rasanya yakni yam, coklat chips, coklat, durian, mangga, vanila, jagung manis, rippie, mocha, red bean, nata de coconut, blueberry, mint choco chips, green tea dan tutti fruitty.

Banyak artis dari Indonesia yang mampir ke es krim potong 'Traditional & Wafer Ice Cream Uncle Chieng'. Foto-foto mereka dipajang di lapak sebelah menunya.

Es krim ini juga biasa disebut dengan 'Uncle Ice Cream'. Hal ini dikarenakan kebanyakan penjualnya adalah kakek-kakek yang biasa disebut dengan 'uncle' oleh orang Singapura.

Pengumuman! Es Krim Potong di Singapura Naik HargaHarganya naik dari 1 SGD jadi 1,2 SGD (Masaul/detikTravel)
Kabarnya, pemerintah negara ini memang sengaja memberdayakan para lansia sebagai penjual es potong atau melakukan pekerjaan ringan lainnya agar mereka tetap merasa berguna di masyarakat.

Sedang membahas Orchard Road adalah kawasan di mana dijualnya barang-barang desainer, fashion ritel, restoran kelas atas, kerajinan etnik, galeri seni, dan sampai tempat nongkrong. Pada tahun 1850-an, daerah yang sederhana ini mulai berubah. Orang-orang mulai berdatangan bersamaan dengan munculnya pusat jajanan kuliner, pasar, pemakaman, hingga kuil.

Orchard Road kini merupakan pusat perbelanjaan sepanjang 2,2 km. Padahal 150 tahun lalu, lokasi ini hanya jalan setapak dengan perkebunan buah, pala, dan merica.

Traveler bisa belanja sepuasnya ketika mengunjungi Orchard Road. Tak hanya itu, traveler bisa melihat seniman yang menjadikan pedestriannya sebagai panggung.

(rdy/aff)

Hide Ads