Tahun ini, masa angkutan Nataru ditetapkan selama 18 hari yakni mulai tanggal 20 Desember 2018 hingga 6 Januari 2019. Pada hari biasa, KA yang berangkat maupun berakhir di Daop 5 Purwokerto terdapat 26 KA, sedangkan dari Daop lain sebanyak 54 KA. Untuk perjalanan KA barang sebanyak 34 KA sehingga total perjalanan KA dalam 1 hari sebanyak 114 KA.
"Untuk Nataru ini ada 26 KA tambahan," kata Humas PT KAI Daop 5 Purwokerto, Supriyanto ketika dihubungi detikTravel, Selasa (11/12/2018).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
"Untuk tambahan perjalanan KA sebanyak 8 KA pemberangkatan dan berakhir di Daop 5 yaitu KA Purwojaya tambahan relasi Cilacap-Kroya-Gambir PP, KA Sawunggalih tambahan relasi Kutoarjo-Pasarenen PP, KA Kutojaya Utara tambahan relasi Kutoarjo-Pasar Senen PP, dan KA Kutojaya Selatan relasi Kutoarjo-Kiaracondong Bandung PP," imbuh Supriyanto.
Sedangkan perjalanan 18 KA tambahan lain yang melewati wilayah Daop 5 Purwokerto yakni KA Argo Lawu fakultatif relasi Solo-Gambir PP, KA Argo Dwipangga fakultatif relasi Solo-Gambir PP, KA Taksaka pagi tambahan relasi Yogya-Gambir PP, KA Taksaka malam tambahan relasi Yogyal-Gambir PP. Relasi berikutnya adalah KA Gajayana tambahan jurusan Malang-Gambir PP, KA Lodaya tambahan relasi Solo-Bandung PP sebanyak dua kali, KA Pasundan tambahan relasi Surabaya-Kiaracondong Bandung PP, dan KA Mataram Premium relasi Lempuyangan-Pasar Senen PP.
Selama masa angkutan tersebut, seluruh pegawai KAI dimaksimalkan untuk membantu kelancaran pelayanan di stasiun-stasiun dengan melibatkan sekitar 2.011 personel yang terdiri dari pekerja di Daop 5 Purwokerto dan bantuan personel dari TNI serta POLRI. Personel keamanan yang berjumlah 427 orang akan melakukan pengamanan di atas KA, stasiun, maupun secara mobile melakukan patroli di jalur KA dan obyek-obyek penting lainnya seperti dipo lokomotif dan kereta.
![]() |
Selain itu, Daop 5 juga bersiap siaga untuk daerah-daerah rawan bencana alam yang dideteksi ada 15 titik rawan banjir/longsor karena kondisi daerah yang sebagian berbukit dan sungai. Mereka sudah menyiapkan alat material untuk siaga (AMUS) antara lain berupa batu balas, bantalan rel, pasir, karung, besi H Beam (untuk jembatan), alat penambat rel, dan alat siaga lainnya di 20 lokasi yang telah ditentukan.
"Termasuk menempatkan penjaga daerah rawan di 5 titik sepanjang jalur antara Maos-Banjar beserta Tim Flying Gank (unit reaksi cepat). Juga ada tambahan penjaga perlintasan KA ekstra di 11 lokasi yang dipandang ramai dan rawan," pungkasnya.
Tonton juga 'PT KAI Luncurkan KA Joglosemarkerto':
(bnl/fay)
Komentar Terbanyak
Study Tour Dilarang, Bus Pariwisata Tak Ada yang Sewa, Karyawan Merana
Penumpang Pria yang Bawa Koper saat Evakuasi Pesawat Dirujak Netizen
Koper Penumpangnya Ditempeli Stiker Kata Tidak Senonoh, Transnusa Buka Suara