Lewat WTLE 2019, Kemenpar Genjot Kunjungan Turis Filipina

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Lewat WTLE 2019, Kemenpar Genjot Kunjungan Turis Filipina

Robi Setiawan - detikTravel
Jumat, 29 Mar 2019 17:45 WIB
Ilustrasi (dok Kemenpar)
Jakarta - Kemenpar siap menjaring wisatawan asal Filipina lewat World Travel Livestyle Expo (WTLE) 2019. Pelaku industri dan Wonderful Indonesia pun diajak serta promosi.

Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran I Kemenpar, Rizki Handayani mengatakan pasar Filipina sangat penting bagi pariwisata Indonesia. Selain itu respon publik juga sangat positif. Oleh sebab itu Kemenpar menyiapkan konsep terbaik untuk event WTLE 2019.

"Demi mengoptimalkan potensi, kami siapkan konsep pameran sebaik-baiknya. Kapal Pinisi tetap menjadi tema utama venue. Nanti dikombinasikan dengan ornamen destinasi lain di Indonesia seperti Bali, Lombok, Jakarta, Manado, Yogyakarta, termasuk 10 Destinasi Pariwisata Prioritas," ujar Rizki dalam keterangan tertulis, Jumat (29/3/2019).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Treatment tersebut sejauh ini efektif untuk menarik pengunjung," sambungnya.

Kapal Pinisi yang akan ditampilkan menonjolkan sisi menariknya dengan layarnya yang khas Wonderful Indonesia. Pada sisi lain dari Kapal Pinisi dilengkapi coffee corner, pelayanan informasi, dan kursi untuk para sellers.

WTLE 2019 akan digelar pada 5-7 April 2019 di SMX Convention Center, Mall of Asia, Pasay City, Manila, Filipina.


Pameran yang digelar 2 kali dalam setahun ini akan menampilkan sekitar 33 kanal bisnis di dalam industri pariwisata. Ada maskapai, hotel, agen tour dan travel, wisata kapal pesiar dan telekomunikasi. Seperti biasa, Wonderful Indonesia tetap menampilkan ikon Kapal Pinisi.

Sedikitnya 13 TA/TO akan dilibatkan dalam kegiatan ini. Di antaranya, SIM O Travel & Tour, BIC, Royal Destination, BMW, juga Travelfront Tours. Ada juga Bidadari Tour, Everyjoe Travel and Tours, 3G-Y Travel-Tour Services, dan ASITA Sulawesi Utara.

"Fungsi industri akan dioptimalkan dalam WTLE 2019. Mereka sudah menyiapkan paket-paket wisata menarik. Harga dan experience yang ditawarkan sangat kompetitif. Paket wisata tersebut akan menjadi tawaran menarik bagi publik Filipina," ujarnya.

"Kami optimistis bisa menjual banyak paket karena status WTLE 2019 potensial sekali," tambahnya.

WTLE 2019 menyediakan 200 booth. Areanya 48 persen diperuntukan bagi paket tur. Slot untuk travel retail sebesar 24 persen, lalu akomodasi berikan 23 persen. Sisa venue diperuntukan bagi insurance.

Pameran ini diprediksi dihadiri minimal 10 ribu orang pengunjung yang berasal dari berbagai latar belakang. Ada trade buyers, trade partner, individu, juga para pengusaha.


Sedangkan target pengunjung pameran, 63 persen adalah para travelers, pelajar-mahasiswa sekitar 24 persen, lalu 13 persen adalah B2B.

"Industri memiliki peluang besar untuk mengeksplorasi pengunjung WTLE 2019. Proporsi terbesar pengunjung terdiri para travelers tentu menguntungkan. Sebab, informasi dan paket wisata yang ditawarkan tepat sasaran," kata Rizki.

Rizki menjelaskan beragam keramahan siap ditebar Wonderful Indonesia di WTLE 2019. Event ini akan menampilkan Kostum Karnaval. Selain itu ada juga parade seni budaya berupa Tari Bali, Tari Tifa NTT, dan Tari Gandrung Lombok.

Kemudian selain turut menghadirkan kehangatan kopi khas nusantara dari Toraja dan Bali, paviliun Indonesia juga membagikan suvenir berupa pouch, travel bag, hingga miniatur Kapal Pinisi.

Sementara itu Asisten Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran I Regional III Kemenpar Muh. Ricky Fauziyani mengatakan WTLE 2019 menjadi momentum terbaik untuk bisa melakukan branding dan selling sekaligus.

"Untuk itu, beragam potensi pariwisata Indonesia akan ditampilkan secara masif. Kami yakin, publik Filipina akan penasaran lalu melihat langsung dengan datang ke Indonesia," kata Ricky.

Pergerakan wisatawan Filipina sangat positif sepanjang 2018. Kunjungan wisatawannya mencapai 217.644 orang. Angka ini surplus 103,6 persen dari target 210 ribu orang wisatawan Filipina.

Selanjutnya, mengacu realisasi tahun lalu, target besar pun dipancang 2019. Kunjungan wisatawan Filipina ditargetkan 260 ribu orang. Artinya, dibutuhkan penambahan slot wisatawan Filipna hingga 23,8 persen.

"Pergerakan wisatawan Filipina akan terus tumbuh. Apalagi, kami gencar melakukan branding di area Filipina. Selain jangka pendek melalui WTLE 2019, arus besar wisatawan Filipina akan terjadi di waktu berikutnya. Sebab, paket lengkap yang ditawarkan sangat menarik," paparnya.

Berdasarkan data Euromonitor, outbound wisatawan Filipina mencapai 8,59 juta orang pada 2017. Lalu, share wisman yang berkunjung ke Indonesia mencapai 4 persen. Filipina juga sudah memiliki destinasi favorit, seperti Bali, Jakarta, dan Batam (Kepulauan Riau).


"Akan ada banyak value yang didapatkan pariwisata Indonesia dari WTLE 2019. Impact positif terhadap ekonomi destinasi tentu akan sangat besar. Artinya ada garansi income besar yang bisa dinikmati oleh masyarakat," jelasnya.

Mengacu arus pergerakannya, wisatawan Filipina datang ke Indonesia dominan 70 persen menikmati liburan. Karakter yang dinikmatinya adalah wisata belanja dan kuliner selain wisata alam dan bahari.

Untuk slot MICE sekitar 26 persen dengan aktivitas meeting dan pertemuan. Pada setiap kunjungan, wisatawan punya length of stay rata-rata 5,97 hari. Kemampuan spending-nya USD 792,75 per kunjungan.

Di sisi lain Menteri Pariwisata Arief Yahya mengatakan optimalisasi terhadap pasar Filipina harus dilakukan karena potensinya sangat besar. Ada banyak aspek dari WTLE 2019 yang menguntungkan pariwisata Indonesia.

"Postur pasarnya bagus, termasuk kemampuan spendingnya. Masyarakat Filipina silahkan datang ke Indonesia. Selain atraksi, aksesibilitas dan amenitas di Indonesia itu luar biasa. Ada penerbangan langsung dari Filipina baik ke Jakarta dan Bali setiap hari," ujar Arief. (idr/rdy)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads