Minuman Beralkohol dan Pelecehan Pramugari

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Minuman Beralkohol dan Pelecehan Pramugari

Bona - detikTravel
Senin, 20 Mei 2019 02:40 WIB
Ilustrasi pramugari (iStock)
Jakarta - Bekerja sebagai pramugari mungkin adalah impian banyak orang. Tapi, profesi ini juga rentan dengan risiko penumpang mabuk dan dilecehkan.

Sebuah penelitian dilakukan Direct Line Travel Insurance kepada awak kabin selama satu tahun. Diintip dari Dailymail, Senin (20/5/2019). Studi ini melihat risiko pelecehan yang terjadi kepada pramugari selama satu tahun.

Hasil yang diperoleh pun cukup mengejutkan. Sebanyak 4 dari 10 pramugari mendapatkan pelecehan secara fisik. Sedangkan 5 dari 10 pramugari pernah mengalami pelecehan secara lisan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dari penelitian ini juga diketahui 1 dari 12 pramugari pernah mengalami pelecehan seksual. Pelecehan ini dilakukan oleh penumpang yang mabuk karena alkohol atau obat-obatan.

Pramugari juga mengungkapkan bahwa sekitar 5 persen penumpang di tahun lalu terlalu mabuk untuk turun dari pesawat. Mereka harus menggunakan bantuan darurat.

BACA JUGA: Sungguh Keji! Penumpang Mabuk, Patahkan Kaki Pramugari

Direct Line juga bertanya kepada 100 pramugari tentang masalah penumpang yang mabuk saat penerbangan. Ternyata sudah lebih dari 2.000 penumpang pesawat terjerat masalah karena mabuk saat terbang.

Hal lain juga dipicu oleh adanya ketersediaan alkohol selama 24 jam di bandara. Penumpang juga kedapatan mencampur obat ke dalam alkohol supaya bisa lebih tenang saat berada di pesawat.

"Sangat mengejutkan melihat skala pelecehaan pramugari yang dipaksa untuk bertahan (di pesawat) karena mereka terjebak di atas kapal dengan penumpang yang mengobati sendiri dan mabuk, berperilaku tidak menentu dan tidak tepat. Penumpang sering tidak tahu bagaimana mereka akan bereaksi di udara, karena kombinasi efek obat-obatan, alkohol, dan perubahan tekanan udara," ujar kepala Direct Line dari asuransi perjalanan, Tom Bishop.

Penumpang yang gugup dan memiliki kecemasan berlebih saat bepergian dengan pesawat disarankan untuk melakukan pengobatan ke dokter. Sehingga tak ada lagi penumpang yang mengurangi kepanikan dengan mabuk. Apalagi sampai melakukan pelecehan terhadap pramugari.

(bnl/aff)

Hide Ads