Dalam pengalaman detikcom mendaki beberapa gunung, puncak hawa dingin memang ada di musim kemarau. Saat musim penghujan malah hawanya cenderung hangat. Tapi begitulah kondisi iklim sekarang.
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) dalam postingan di Instagram resminya menjelaskan hawa dingin dalam beberapa hari belakangan. Katanya, seperti dilihat detikcom, Kamis (8/8/2019), hawa panas yang panjang akan kita rasakan sebelum merasakan dingin di malam hari.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Panas permukaan bumi tersebut membuat kita hangat karena energi gelombang panjang tersebut dipantulkan kembali ke bumi oleh awan-awan di atas sana," imbuhnya.
Jadi sampai di sini dimengerti bahwa awan adalah penyebab kenapa suhu di siang hari akan terasa panas. Saat malam akan terasa dingin karena tidak ada awan. Cuaca https://www.detik.com/tag/cuaca/ seperti ini mengagetkan sebagian orang.
"Nah Lebih dinginnya udara yang dirasakan sobat sekalian terutama pada musim kemarau ini disebabkan karena tidak adanya awan pada malam hari sehingga panas permukaan bumi atau gelombang panjang dipancarkan seluruhnya dan tidak ada yang dipantulkan kembali ke Bumi," jelas BMKG.
Lebih lanjut, dinginnya udara malam hari akan berlangsung hingga pagi hari menjelang siang hari. Itu terjadi hingga bumi kembali menyerap energi gelombang pendek dari matahari kemudian dipancarkan lagi ke atmosfer.
"Dan, pada saat itulah kita akan kembali merasakan kehangatan/panas bumi," pungkas BMKG.
(msl/sym)












































Komentar Terbanyak
KGPH Mangkubumi Bantah Khianati Saudara di Suksesi Keraton Solo
Keraton Solo Memanas! Mangkubumi Dinobatkan Jadi PB XIV
Drama Menjelang Penobatan Raja Baru Keraton Solo