Dilihat detikcom dari Travel and Leisure, Kamis (19/9/2019), kejadian ini menimpa seorang turis asal Inggris bernama Swales. Saat melakukan skydiving tandem bersama instrukturnya, mereka terjatuh dan sang instruktur patah tulang.
Kejadian yang mulai tidak biasa mereka alami saat hendak mendarat. Menurut kepolisian setempat, saat di udara mereka tidak mengalami kendala. Namun saat hendak menyentuh darat, mereka sulit untuk mengidentifikasi area untuk landing.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
BACA JUGA: Mengerikan, Para Skydiver Ini Hampir Bertabrakan dengan Jet Tempur
Saat usai mendarat, tim medis sempat melakukan CPR namun tidak berhasil. Kemudian dokter menyatakan bahwa nyawanya tidak dapat tertolong.
Perusahaan penyedia layanan Skydiving tersebut mengatakan bahwa instruktur dilengkapi dengan kanopi cadangan serta perangkat aktiviasi otomatis yang membuka parasut dalam kondisi darurat. Seluruh instruktur juga disertifikasi oleh asosiasi parasut AS (USPA) yang telah melalui sejumlah latihan.
Pihak penyedia layanan juga mengatakan masih menyelidiki kasus ini bersama otoritas keselamatan transportasi bersama Federal Aviation Administration (FAA) AS.
Menurut data USPA, ada 13 kasus kecelakaan skydiving yang menyebabkan kematian tahun 2018. Kasus ini terbilang rendah sejak pencatatan kejadian dimulai 60 tahun lalu.
(rdy/aff)
Komentar Terbanyak
Bangunan yang Dirusak Massa di Sukabumi Itu Villa, Bukan Gereja
Brasil Ancam Seret Kasus Kematian Juliana ke Jalur Hukum
Viral Keluhan Traveler soal Parkir Jakarta Fair 2025: Chaos!