Gunung Tambora terkenal dengan letusan dahsyatnya yang terjadi pada tahun 1815 silam. Dibalik sejarah yang mengerikan itu, gunung Tambora yang masuk dalam wilayah Kabupaten Dompu dan Kabupaten Bima, Nusa Tenggara Barat (NTB) memiliki kekayaan yang tidak kalah dengan daerah lain, kopi.
Kopi Tambora adalah sebutan untuk Kopi khas yang di taman pada lereng kaki gunung yang menjadi kini taman nasional dan cagar biosfer Dunia itu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tanaman kopi Tambora tumbuh subur diatas lahan seluas 1.258,32 hertare. Terdapat 533,91 hektare di wilayah Kabupaten Dompu dan 724,41 hektare di wilayah Kabupaten Bima.
Apakah anda adalah pencinta kopi dan penasaran bagaimana cita rasa kopi Tambora yang khas itu ? Jika Anda ingin mencobanya, ada baiknya datang langsung di acara Festival Kopi Tambora 2019 akan digelar untuk pertama kalinya di tanah Dompu.
![]() |
Kegiatan ini mengambil tema Hulu ke Hilir Kopi Tambora dengan tagline Nyeduh Kopi Tambora. Pelaksana kegiatan ini adalah pengusaha kopi di Dompu dan Bima bersama komunitas anak muda pencinta kopi Dompu.
Kegiatan yang direncanakan akan berlangsung dua hari 9-10 November 2019 ini dipusatkan di jantung Kota Dompu. Berbagi jenis kegiatan telah disiapkan, di antaranya bazzar kopi, produk UKM lokal, makanan, dan minuman non kopi; talkshow dengan narasumber petani kopi, Pemda, dan pengusaha kopi; serta pemutaran video pendek Hulu ke Hilir Kopi Tambora dan hiburan.
Festival ini dijadikan ajang promosi dalam memperkenalkan kopi Tambora kepada masyarakat lokal sehingga mau mendahulukan produk lokal dibanding produk luar. Kemudian juga untuk meningkatkan produksi kopi Tambora dengan kualitas terbaik sejak dari tangan petani, barista hingga ke tangan penikmat kopi (konsumen).
Selain itu, juga bertujuan untuk mendorong munculnya dukungan Pemda di tingkat Kabupaten hingga Provinsi untuk membangun regulasi dan infrakstruktur sehingga mempermudah akses petani dan pembeli. Termasuk adanya dukungan pihak swasta dalam membangkitkan petani kopi Tambora agar mereka dapat meningkatkan produksi serta merebut pasar lokal maupun nasional.
(bnl/bnl)
Komentar Terbanyak
Bandung Juara Kota Macet di Indonesia, MTI: Angkot Buruk, Perumahan Amburadul
Layangan di Bandara Soetta, Pesawat Terpaksa Muter-muter sampai Divert!
Bandara Kertajati Sepi, Waktu Tempuh 1,5 Jam dari Bandung Jadi Biang Kerok?