Rabu Pekan (23/10) lalu, Presiden Korea Utara Kim Jong Un melakukan kunjungan ke beberapa lokasi, termasuk di antaranya di kawasan Gunung Kumgang. Gunung ini merupakan kawasan wisata yang cukup terkenal di Korea Utara.
Saat sedang melakukan kunjungan itu, Kim Jong Un melihat bangunan resort milik Korea Selatan yang dibangun di Gunung Kumgang. Kim Jong Un pun mengatakan, bahwa resor yang dibangun Korsel itu "sangat campur aduk dan tak punya karakter nasional sama sekali," katanya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Namun, bukan hanya hotel milik Korea Selatan di Gunung Kumgang saja yang akan dihancurkan. Sebuah hotel terapung pertama di dunia yang awalnya bernama Four Seasons Barrier Reef Resort juga akan segera dihancurkan oleh Kim pekan ini seperti diberitakan News Australia. Kok bisa?
![]() |
Walau tampak mewah dan sempat populer di awal peresmiannya, nyatanya resort tersebut hanya bertahan setahun akibat ganasnya topan. Tak kuat menanggung biaya operasional, hotel terapung itu dijual pada pembeli dari Vietnam dan berganti nama jadi Saigon Floating Hotel.
Di tangan pengembang baru, resort itu bertahan hingga delapan tahun hingga resesi ekonomi menyerang. DI tahun 1997, resort itu kembali berpindah tangan ke seorang pembeli dari Korea Selatan. Sekali lagi, resort itu mendapat nama baru yakni Hotel Haegumgang.
![]() |
Pada awalnya, Hotel Haegumgang beroperasi baik-baik saja terlepas dari posisinya di Korea Utara. Namun, di tahun 2008 terjadi penembakan salah satu turis Korea Selatan oleh tentara Korea Utara yang menemukan turis itu di lokasi militer yang terlarang.
Akibatnya, kecurigaan Korea Utara akan hotel tersebut kian besar dan berujung pada penutupan hotel tersebut. Adapun hotel tersebut sempat dioperasikan kembali tahun 2018 silam untuk memfasilitasi kegiatan reuni korban dari perang Korea.
BACA JUGA: Seperti Apa Kebun Binatang di Korea Utara? |
Namun, masih belum jelas kapan Kim akan menghancurkan Hotel Haegumgang. Hanya bagi banyak orang di Towsville yang menjadi tempat kelahiran hotel tersebut, tak sedikit yag masih mengingatnya.
"Orang-orang di Townsville masih banyak yang mengingatnya," ujar perwakilan dari Museum Maritim Townsville, De Jong pada media ABC.
(rdy/rdy)
Komentar Terbanyak
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Keluarga Indonesia Diserang Pria di Singapura, Anak Kecil Dipukul dengan Botol