Pesawat Supersonik Komersial Segera Mengudara?

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Pesawat Supersonik Komersial Segera Mengudara?

Ahmad Masaul Khoiri - detikTravel
Rabu, 04 Des 2019 18:40 WIB
Pesawat supersonik AS2 (Foto: Aerion/CNN)
Jakarta - Era baru penerbangan pesawat supersonik mungkin sudah di depan mata. Tapi ada tiga tantangan yang mesti diatasi pencipta pesawat yang terbang lebih cepat daripada kecepatan suara itu.

Seperti diberitakan CNN, tiga tantangan tersebut adalah mengenai teknik, lingkungan, dan ekonomi. Contoh, pesawat Concorde adalah keajaiban aeronautika yang terbang terakhir 16 tahun itu hanya memenuhi unsur yang pertama.

Pesawat saat ini yang mampu terbang dengan kecepatan paling rendah masih memiliki kekurangan di bidang ekologi dan biaya operasional yang tinggi. Di masa sekarang, saat emisi karbon sedang dalam sorotan, dapatkah kita kembali ke penerbangan supersonik komersial yang benar-benar berkelanjutan, menguntungkan bagi maskapai dan produsen, dan terjangkau bagi penumpang?

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ada dua perusahaan AS yang sejalan dengan hal-hal di atas. Mereka berencana menyajikan pesawat supersonik ke pasar pada pertengahan 2020-an. Waktu perjalanan yang ditawarkan dari New York ke London hanya dalam tiga jam 15 menit.

Target produsen itu ada yang dari maskapai, yang lainnya adalah pasar jet eksekutif. Mereka berdua punya solusi berbeda di salah satu poin utama, yakni bagaimana mengelola suara ledakan sonik.

Pesawat yang kedua dapat Anda baca di tautan di bawah ini:


Kabin pesawat AS2Kabin pesawat AS2 Foto: Aerion/CNN

Dunia sudah tidak sabar


"Concorde adalah pesawat dengan mesin yang brilian. Tapi pesawat ini menghasilkan terlalu banyak emisi dan bising. Concorde juga terlalu mahal untuk dioperasikan," kata Tom Vice CEO Aerion Corporation.

"Apa yang kami coba lakukan sangat berbeda," imbuhnya.

Perusahaan berbasis di Kota Reno, Nevada, AS ini sedang mengembangkan jet supersonik AS2 untuk 8-12 penumpang. Dibanding dengan penerbangan reguler, AS2 mampu melesat dengan kecepatan Mach 1,4 (lebih dari 1.000 mph.

AS2 berjanji mampu mencukur waktu perjalanan selama tiga setengah jam dari New York-Cape Town. Perjalanan antara JFK-Singapura dan JFK-Sydney hanya lebih dari empat jam.

Aerion telah mendapatkan pelanggan baru, kepemilikannya bisa melalui perusahaan leasing Flexjet, dengan pesanan sejumlah 20 pesawat. Penerbangan pertama AS2 dijadwalkan pada tahun 2024 dan pesawatnya akan ditawarkan ke pasar pada 2026.

AS2 memiliki label harga USD 120 juta atau Rp 1.7 triliun, harga yang setimpal karena penghematan waktunya. Ambisi Aerion yang utama adalah pesawat terbang dengan baik dan Vice mengatakan bahwa dunia tidak bisa menunggu hingga 2050 hingga ke keadaan netral karbon.


Mesin pesawat supersonik AS2Mesin pesawat supersonik AS2 (Foto: Aerion/CNN)


Minimal pembakaran BBM

Mitra dalam program AS2 Aerion yakni GE yang memulai debutnya mesin supersonik Affinity tahun lalu dan Spirit AeroSystems yang membuat pesawat bertekanan AS2. Di kokpit, Honeywell merevolusi kabin dan menggunakan keahliannya dalam jet militer supersonik untuk merancang prosesor, display, sensor, dan sistem kontrol penerbangan AS2.

Salah satu hal yang tidak dimiliki dan yang dimiliki Concorde adalah afterburner. Yakni, sebuah sistem di mana bahan bakar disemprotkan ke pembuangan mesin dan dibakar untuk meningkatkan daya dorong saat lepas landas dan akselerasi pesawatnya.

"Kami mengesampingkan itu karena terlalu berisik dan terlalu banyak membuang emisi. Hal kedua yang kami pikirkan adalah sumber energi kami. Kami menginginkan pesawat terbang yang tidak bergantung pada bahan bakar fosil dan mesinnya dapat beroperasi pada 100% bahan bakar sintetis," kata Vice.

Perusahaan juga berkomitmen pada program reboisasi hutan. Itu untuk memastikan penggantian karbon bagi setiap pelanggan di setiap penerbangannya.



Pesawat Komersial Supersonik Segera Mengudara?Foto: Aerion/CNN


Lebih hemat berjam-jam

Vice mengatakan bahwa AS2 dirancang untuk memenuhi Standar Kebisingan Pesawat Tahap 5. Itu adalah peraturan kebisingan yang paling ketat saat pendaratan dan lepas landas.

"Kami pikir telah memecahkan masalah itu. Pesawat kami akan setenang seperti pesawat lain yang kini ada di sekitar bandara," kata Vice.

Tapi mungkin salah satu fitur AS2 yang paling inovatif adalah penerbangan tanpa ledakan. Itu memungkinkan pesawat untuk terbang di kecepatan supersonik tanpa suara ledakan yang menghantam tanah karena dibiaskan kembali ke atmosfer.

Aerion menciptakan penerbangan tanpa ledakan karena memiliki teknologi yang disebut 'low boom'. Tidak se-berisik daripada Concorde, tapi masih menghasilkan suara yang mirip gemuruh guntur di kejauhan.


Vice sangat ingin membuktikan bahwa teknologi baru dapat bekerja. Vice ingin membuktikan ke regulator bahwa perusahaannya dapat diandalkan dan tak ada lagi suara ledakan di darat.

"Kami telah menganalisis saat AS2 dijalankan akan menghemat waktu perjalanan pelanggan hingga 142 jam setahun, "kata Vice.

Di luar penerbangan komersial AS2 pertama pada 2026, Aerion akan melakukan beberapa rencana. Sebuah pesawat AS3 sedang dalam pengerjaan dengan rencana di masa depan akan ada pesawat supersonik hibrida-listrik hingga diganti yang sepenuhnya listrik dan dinamai ASX. Aerion mengatakan bahwa pengembangan teknologinya butuh waktu puluhan tahun agar tersaji secara matang.



Hide Ads